Pendidikan
menjadi hal yang sangat penting bagi anak-anak Indonesia saat ini, karena suatu
saat merekalah yang akan menjadi penerus bangsa. Melalui pendidikan, setidaknya
mereka akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan layak. Dengan demikian,
pemerintah pun tengah giat memajukan pendidikan dinegara ini. Majunya
Pendidikan juga bergantung kepada peran guru disekolah. Meskipun keinginan awal
saya bukanlah menjadi seorang guru, saya merasa menjadi guru adalah hal yang
mudah karena hanya mengajari anak kecil dan tidak akan pernah merasakan
dikejar-kejar waktu atau deadline seperti orang kantoran.
Jika berkaca pada keadaan saat ini, anak-anak
di Indonesia masih belum mendapatkan pendidikan yang baik dan layak. Ketika
saya mendatangi SD Negeri Serang Ilir yang merupakan salah satu sekolah yang
ada dikota Cilegon, peserta didik disekolah tersebut belum sepenuhnya
mendapatkan pendidikan yang layak. Karena peserta didik dikelas tempat saya
mengajar berjumlah 51 orang yang idealnya dalam satu kelas hanyalah berjumlah
28 peserta. Peserta didik dikelas ini juga harus berbagi tempat dikarenakan
dalam satu meja harus ditempati oleh tiga peserta didik. Meskipun kelas
tersebut memiliki 3 pengajar, nyatanya kegiatan belajar mengajar di kelas tersebut
belum berjalan dengan baik dan berlangsung dengan tidak menentu, dimulainya
kegiatan ini tergantung pada pukul berapakah guru tersebut datang. Ya, maklum
saja karena ketiga guru dikelas tersebut juga merupakan seorang ibu rumah tangga yang harus mengurus keluarganya
terlebih dahulu.
Pada
saat saya menjadi guru selama empat pertemuan di SD N Serang Ilir, saya justru
merasa tertampar. Hal ini sangat terasa pada saat saya mulai mengajar. Ternyata
pemikiran saya sebelumnya adalah pemikiran yang salah, Menjadi guru SD tidaklah
mudah. Kewajiban menghadapi dan mengajari anak-anak kelas satu untuk menulis
dan membaca amat sangat banyak menguras tenaga, pikiran, dan perasaan. Terlebih
saya merasa mereka bukanlah adik atau anak kita tetapi harus dididik dengan
sepenuh hati.
Pada saat awal memulai pembelajaran,
saya terlebih dahulu memberikan semangat dan memotivasi peserta didik agar mereka
mau dan termotivasi untuk semangat belajar.
Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Sardiman dalam kegiatan
belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman,
2000).
Selain
itu, Brophy (2004) menyatakan bahwa motivasi belajar lebih mengutamakan respon
kognitif, yaitu kecenderungan siswa untuk mencapai aktivitas akademis yang
bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas
tersebut. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran
yang disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan menggunakan
strategi-strategi belajar tertentu yang mendukung. Selain itu, siswa juga
memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin
tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu
topik, dan menyelesaikan tugas yang diberikan.
Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, ada saja
satu-dua peserta didik yang tidak mau duduk dikursinya sendiri dan ada kalanya
peserta didik juga asik ngobrol dengan teman sebangkunya, dalam menghadapi
peserta didik yang seperti ini, saya tidaklah memarahi atau menghukum mereka,
Karena yang saya ketahui jika anak – anak melakukan kegiatan seperti itu, maka
mereka hanyalah mencari perhatian kita sehingga saya sebagai seorang guru
haruslah melakukan pendekatan dengan mereka, menciptakan lingkungan kelas yang
positif dan strategi yang tepat untuk mengajar.
Mengajar
memanglah tidak dikejar deadline seperti orang kantoran, tetapi kita sebagai
seorang guru haruslah merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setiap
hari. Saat malam hari, kita juga harus
membuka buku guna mempersiapkan materi
pembelajaran apa yang akan diajarkan pada peserta didik esok hari. Proses
pembuatan dan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
sangatlah erat kaitannya dengan unsur-unsur dasar kurikulum yaitu tujuan
materi pelajaran, pengalaman belajar dan penilaian hasil
belajar. Perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran
adalah: (a) memahami kurikulum; (b) menguasai bahan ajar; (c) menyusun program
pengajaran; (d) melaksanakan program pengajaran dan (e) menilai program
pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Setelah
selesai mengajar, saya masih sedikit terganggu dengan pemikiran tentang diri
saya ketika telah menjadi guru nanti.
Saya merupakan seorang perempuan yang nantinya akan menjadi ibu rumah tangga.
Disatu sisi, menjadi ibu rumah tangga yang baik adalah tugas saya dan berbakti
serta melayani suami adalah kewajiban bagi saya. Disisi lain, ada tugas yang
tidak kalah penting yang harus saya jalani sejak saya masih dirumah, dimulai
dari membuat RPP dan mempersiapkan materi hingga tiba dimana saya harus
mendidik dan mengajari mereka, yang merupakan peserta didik yang telah dipercayakan
orang tuanya kepada saya.
Dengan berkaca pada hak dan
kewajiban seorang guru ini sangatlah seimbang, bahkan guru lebih dimudahkan
dengan diberikannya 12 point tentang haknya menjadi seorang guru yang diatur
dalam Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 14 ayat 1 dan guru hanyalah harus menjalani 6 poin utama
yang tugas menjadi guru dalam UU Guru dan Dosen
pasal 20. Dengan lebih banyaknya hak yang diterima oleh seorang guru
yang telah mendapatkan status Pegawai Negeri Sipil, maka seharusnya ini dapat dijadikan
motivasi para guru dan dapat menjadikan guru bekerja secara lebih optimal dan
lebih giat lagi. Guru tersebut juga harus memanfaatkan dana sertifikasinya
untuk membuat dan mengoptimalkan media pembelajarannya agar dapat menunjang
pembelajaran seluruh peseta didik disekolah. Sedangan bagi honorer, guru–guru
tersebut tetaplah harus membuat media pembelajaran bagi peserta didik, tetapi
haruslah berhemat agar tidak banyak pengeluaran dari pada pemasukan yang
diterimanya.
Berdasarkan pengalaman dan ilmu yang
telah di dapatkan selama mengajar,
semoga kedepannya saya menjadi seorang guru yang dapat bertanggung jawab
terhadap tugas dan kewajiban yang telah diatur sesuai dengan Undang-Undang yang
berlaku, serta
kewajiban-kewajiban
seperti membuat RPP, menyiapkan materi, serta membuat media pembelajaran yang
dapat digunakan oleh semua peserta didik. Selain itu saya juga harus dapat
menjadi seorang guru professional yang tidak mengedepankan kepentingan pribadi
diatas kepentingan orang lain. Jika kita menjadi seorang guru, janganlah banyak
berharap untuk mendapat imbalan, jangan berharap untuk hidup mewah dari hasil
jeripayah menjadi seorang guru. Serta yang paling terpenting lagi adalah harus
menanamkan ke ikhlasan hati dan lapang dada, jadilah seorang guru yang
merupakan pahlawan tanpa tanda jasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar