LAPORAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum ipa
Dosen Pengampu: Nana Hendra Cipta,
M.Pd.
Disusun
Oleh :
Kelompok
Dewi Aprilia Sari 2227150082
Endah
Warsa .S 2227150139
Farhana N.u 2227150138
Farhani
N.u 2227150137
Hani
viviani 2227150061
Melani
Nur .U 2227150140
Silvy
Maulina A 2227150143
Ulfah
Maratussolihah 2227150136
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG -BANTEN
A. Masalah
Bagaimana
pengaruh cahaya matahari terhadap arah tumbuh batang tanaman kacang merah ?
(Geotropisme Negatif)
B. Tujuan
Mendeskripsikan
pengaruh cahaya matahari terhadap arah tumbuh batang tanaman kacang merah
(Geotropisme Negatif)
C. Alat dan Bahan
·
Tanaman kacang didalam pot 2 buah
·
Alat tulis
D. Cara Kerja
·
Buat dua buah pot tanaman kacang merah,
pembuatan pot dilakukan di tempat terbuka agar tanaman kacang tumbug dan
berdiri tegak
·
Jika sudah mendapat dua buah pot tanaman
kacang merah yang berdiri tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan
beri label B untuk pot kedua
·
Letakan pot yang berlabel B secara horizontal
(arah mendatar) sedangkan pot A dibiarkan berdiri (vertikal) dan simpan
keduanya di tempat terbuka
·
Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore
selama 3 minggu, tuangkan hasil pengamatan pada tabel 1.9
E.
Teori
A.
Mengenal
Tanaman Kacang Tanah
1. Daerah asal dan
penyebarannya
Tanaman kacang tanah (Arachis
Hypogaea. L), yang sudah tersebar luas dan ditanam di Indonesia ini sebetuknya
bukanlah tanaman asli, melainkan tanaman yang berasal dari benua Amerika,
tepatnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan). Pada waktu itu didaerah
tersebut sudah terdapat lebih dari 6-17 spesies Arachis. Mula-mula kacang tanah
ini dibawa dan disebarkan ke benua Eropa kemudian menyebar ke benua Asia.
Tanaman kacang tanah ini diperkirakan masuk ke Indonesia
antara tahun 1521-1529. Namun ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa
tanaman ini masuk ke Indonesia setelah tahun 1557. Tanaman ini dibawa oleh
orang-orang Spanyol yang mengadakan pelayaran dan perdagangan antara Meksiko
dan kepulauan Maluku. Penanaman kacang tanah di Indonesia ini baru di beritakan
pada permulaan abad ke-18. Kacang tanah yang di tanam adalah Varietas tipe
menjalar. Kemudian pada tahun 1863 seseorang yang bernama Holle membawa masuk
salah stu varietas kacang tanah dari Inggris. Varietas ini adalah tipe yang
tumbuh tegak dan diberi nama kacang “waspada”. Satu tahun kemudian Scheffer
membawa masuk varietas tipe tegak dari Mesir. Masuknya dua varietas ini ke
Indonesia mempunyai arti yang sangat penting bagi usaha budidaya tanaman kacang
tanah, karena memungkinkan kacang tanah menjadi tanaman palawija, setelah
terjadi persilangan alami antara varietas yang baru dengan varietas yang lama.
Akhirnya, dari persilangan ini
dihasilkan varietas kacang tanah yang terkenal, yaitu : Kacang Brul, Kacang
Cina, dan Kacang Holle (yang merupakan tipe campuran hasil persilangan antara
varietas-verietas yang terdahulu). Sampai saat ini tanaman kacang tanah sudah
banyak ditanam orang di Jepang, Tiongkok, Afrika, Spanyol, Amerika Utara dan
Indonesia.
2. Klasifikasi dan Morfologi
Klasifikasi (classification) adalah
proses pengaturan atau pengolahan makhluk dalam katagori golongan bertingkat
secara sesuai : hasil akhir daripada klasifikasi adalah suatu sistem
klasifikasi.
Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari seluk beluk serta
fungsi perubahan-perubahan bentuk, baik fungsi grametika maupun fungsi
semantik.
Tanaman kacang tanah termasuk suku (famili) Leguminoceae yang
banyak varietasnya.
Klasifikasi tumbuhan kacang tanah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi :
Tracheophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas :
Magnoliophyta
Ordo :
Leguminales
Famili :
Leguminoceae ( papilioiaceae)
Genus : Arachis
Spesies : Arachis Hypogeae. L
Hal yang penting diperhatikan dalam
penanaman kacang tanah yaitu tanah yang subur, gembur, dan banyak mengandung
unsur-unsur hara (humus).. Perakaran tanaman kacang tanah bercabang banyak dan
membentuk bintil-bintil (nodula) akar.
Batang tanaman kacang tanah
berukuran sedang, berbulu, berwarna hijau kecoklat-coklatan, atau
kemerah-merahan, dan batang tanaman kacang tanah tipe menjalar lebih panjang
daripada tipe tegak, biasanya panjang batang antara 33 cm – 50 cm. Bunga kacang
tanah berkelamin sempurna (hermaphrodite), berbentuk kupu-kupu, dan berwarna
kuning. Buah berpolong, panjangnya antara 6 cm – 15 cm.
3. Jenis – jenis Kacang Tanah
1. Menurut Tipe Pertumbuhannya
·
Tipe
Tegak
Cabang – cabang kacang tanah tipe
tegak ini pada umumnya lurus atau sedikit miring keatas dan umunya ganjah
(kira-kira 100 – 120 hari). Buah kacang tipe tegak ini hanya terdapat pada
ruas-ruas dekat rumpun, maka buah kacang (polong) ini dapat masak secara
serempak.
·
Tipe
Menjalar
Cabang kacang tanah tipe menjalar
ini bertumbuh kesamping. Hanya bagian ujung cabangnya mengarah keatas. Batang
utama dari kacang tanah bertipe menjalar ini lebih panjang daripada batang
utama dari kacang tanah yang bertipe tegak. Umur kacang tanah tipe ini berkisar
antara 5 – 6 bulan oleh karena itu buah-buahnya tidak bisa masak secara
serempak.
2. Menurut Umurnya
a. Kacang tanah berumur panjang
Kacang yang tergolong umur panjang ini adalah kacang cina
dan mencapai umur 6 – 7 bulan.
b. Kacang tanah berumur pendek
Umur tanaman kacang tanah jenis ini kurang lebih hanya 3 – 4
bulan. Kacang tanah yang berumur pendek dapat dibedakan menjadi tiga golongan
kecil :
1. Jenis kacang tanah yang
bijinya berkulit ari merah tua tergolong kacang Palembang, dan kacang Afrika.
2. Jenis kacang tanah yang
bijinya berkulit ari merah muda tergolong kacang Holle, kacang Tular, kacang
Waspada dan kacang Schwars.
3. Jenis kacang tanah yang
bijinya berkulit ari merah jambu dan buanya kecil.
B. SYARAT
TUMBUH
1. Keadaan
Tanah
Tanaman kacang tanah dapat
beradaptasi luas diberbagai daerah yang beriklim panas (tropik), tetapi sedikit
lembap : rata-rata 65-75% dan curah hujan tidak terlalu tinggi, yakni sekitar
800 – 1300 mm/tahun dan musim kering rata-rata sekitar 4 bulan/tahun.
Di Indonesia pada umumnya kacang tanah ditanam di daerah
dataran rendah dengan ketinggian maksimal 1000 m diatas permukaan laut. Daerah
yang paling cocok untuk tanaman kacang sebenarnya adalah daerah dataran dengan
ketinggian 0 – 500 m diatas permukaan air laut. Di samping itu, tanaman kacang
tanah menghendaki sinar matahari yang cukup, oleh karena itu lahan tanaman harus
terbebaskan dari lindungan pepohonan. Apabila kacang tanah itu ditanam di suatu
daerah dengan ketinggian melebihi ukuran yang paling cocok tersebut, maka
tanaman akan berumuran lebih panjang. Keadaan daerah dengan ketinggian lebih
dari 1000 m, pada umumnya terlalu lembab(dingin).hal ini menyebabkan tanaman
akan mengalamikekurangan zat perangsang tumbuh, yang biasanya diperoleh dari
pancaran energi panas matahari.
Tanaman kacang dapat tumbuh dengan
baik apabila didukung oleh iklim yang cocok. Iklim tropis yang memenuhi syarat
bagi tumbuhhnya tanaman kacang, sebagaimana terjadi di Indonesia, sungguh
sangat menguntungkan bagi para petani didaerah tropis ini. Namun demikian,
tidak dapat disangkal bahwa di negara-negara yang beriklim sub-tropis pun
ternyata tanaman kacang tanah dapat ditanam dan berproduksi dengan baik ,
dengan syarat bahwa kelembapan udara selalu terjaga sekitar 65 – 70 %. Tanaman
kacang tanah memang tidak terlalu peka terhadap perubahan musim, namun demikian
pada musim hujan tanah harus tetap dijaga baik-baik agar tidak terlalu jenuh
dan mengandung banyak air. Sebaliknya, di musim kemarau tanah harus diusahakan
selalu lembab atau mendapat pengairan yang teratur.
2. Keadaan Tanah
Syarat yang terpenting adalah bahwa
keadaan tanah tidak terlalu kurus dan padat. Kondisi tanah yang mutlakj
diperlukan adalah tanah yang gembur. Tanah yang gembur tidak hanya baik bagi
tumbuhnya tanaman kacang tanah tetapi juga menguntungkan bagi petani pada masa
peran.
Dalam kondisi tanah yang gembur ini
para petani mudah melakukan pencabutan tanaman kacang pada saat pemungutan
hasil tanpa resiko bahwa banyak buah tertinggal didalam tanah.
Kondisi tanah yang gembur akan memberikan kemudahan bagi
tanaman kacang, terutama dalam hal : perkecambahan biji, kuncup buah (ginofora)
menembus tanah, pembentukan polong yang baik.
Tanah yang mengandung bahan organik dalam persentase yang
terlalu banyak justru tidak dikehandaki, karena dapat menurunkan kualitas
produksi. Demikian pula, tanah-tanah yang terlalu asam atau terlalu alkalis
tidak baik untuk tanaman kacang tanah. Tanaman kacang tanah menghendaki keadaan
PH tanah sekitar 6 – 6,5 (agak netral). Keadaan tanah yang terlalu asam bisa
dinetralkan dengan menambahkan kapur mati.
C. PENANAMAN
Penanaman benih kacang tanah, dapat
dilakukan setelah pengolahan tanah selesai dan betul-betul siap untuk ditanami.
Sebelum benih ditanam, hal yang perlu diperhatikan ialah :
1. Alat yang dipergunakan untuk
menanam benih
2. Kesehatan dan daya tumbuh
benih
3. Waktu penanaman yang tepat
4. Jarak tanam dan jumlah
benih.
Disamping itu, sehari sebelum benih ditanam sebaiknya di
jemur terlebih dahulu, selama 2 – 3 jam. Penjemuran benih ini dimaksudkan agar
biji bilamana ditanam akan mudah mengambil air dari dalam tanah, sehingga
dengan demikian merangsang kecepatan daya tumbuh. Dengan penjemuran ini dapat
diharapkan pula bahwa cendawan yang menempel pada biji akan mati.
Untuk mempercepat perkecambahan kacang tanah, biji dapat
direndam didalam air sehari menjelang penanaman. Cara seperti ini dibenarkan
apabila tanah yang akan ditanami dalam keadaan basah. Untuk tanah yang kering
cara ini tidak dibenarkan, sebab air didalam biji otomatis akan diserap oleh
tanah, menyebabkan biji menjadi kisut dan tidak dapat tumbuh lagi.
D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TUMBUHAN
Pertumbuhan merupakan perubahan atau
pertambahan yang terjadi pada ukuran dan jumlah populasi sel serta bersifat tak
terbalikkan (irreversible), sedangkan perkembangan merupakan diferensiasi sel
atau pengkhususan sel makhluk hidup menjadi struktur tertentu dengan fungsi
tertentu. Perkembangan bersifat kualitatif dan pertumbuhan kuantitatif.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai
dari peristiwa pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan membelah dan
berkembang saat embrio. Tanda yang pertama yang terlihat jika embrio tumbuh dan
munculnya radikula (akar embrionik), plumula (bakal daun), dan kotiledon (daun
lembaga). Bagian embrio yang berada dibawah kotiledon disebut
hipokotil, sedangkan yang berada diatas kotiledon disebut epikotil. Embrio dan
endosperma (berfungsi sebagai cadangan makanan) terlindung oleh selaput biji.
1. Perkecambahan
Biji akan mengalami pematangan
hingga berkecambah. Selama proses pematangan, biji mengalami dehidrasi sehingga
hanya tersisa 5% - 15% air dari berat biji. Biji yang jatuh ketanah akan
berkecambah jika keadaan lingkungan sesuai untuk pertumbuhan biji tersebut.
Air, suhu yang optimal, dan oksigen merupakan syarat yang diperlukan biji untuk
berkecambah. Perkecambahan ditandai dengan menembusnyaradikula dari selaput
biji, sementara itu, epikotil mulai berkembang menjadi batang. Maristem apikal,
yang aktif membelah, membentuk daun pertama yang akan aktif
berfotosintesis. Dengan demikian, individu baru akan dapat tumbuh dan
berkembang menjadi individu dewasa.
Terdapat dua tipe perkecambahan berdasarkan arah tumbuh
kotiledon, yaitu hipogea dan epigea. Hipogea merupakan perkecambahan yang
terjadi karena pemanjangan epikotil, sedangkan kotiledon tetap berada didalam
tanah. Contohnya adalah perkembangan pada jagung.
Epigea merupakan perkecambahan yang terjadi karena
pemanjangan hipokotil yang menyebkan kotiledon ikut terbawa keluar dari tanah.
Contohnya adalah perkambangan kacang hijau dan kacang tanah.
2. Pertumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi
pada tempat tertentu yang disebut maristem. Maristem merupakan sekumpulan sel
yang memiliki kemampuan untuk terus membelah. Berdasarkan lokasi dan fungsinya
pada tumbuhan. Maristem dapat dibedakan menjadi tiga tipe. Maristem apikal yang
berfungsi sebagai peran pada pertimbuhan primer, lokasi di tumbuhnya pada ujung
akar dan tunas serta pengaruhnya pada tumbuhan yaitu pertumbuhan panjang.
Maristem ke 2 yaitu maristem lateral (kambium) yang berfungsi sebagai peran
dalam pertumbuhan sekunder, lokasi di tumbuhannya berada pada bagian tumbuhan
yang telah dewasa serta pengaruhnya pada tumbuhan yaitu pertambahan ukuran,
membentuk lingkaran tahun. Maristem berikutnya yaitu maristem interkalar yang
fungsinya berperan dalam pertumbuhan, lokasi ditumbuhnya pada nodus batang atau
tangkai yang dekat permukaan tanah serta pengaruhnya pada tumbuhan yaitu
pertumbuhan panjang.
a.
Pertumbuhan
Primer
Pertumbuhan primer merupakan
pertumbuhan yang pertama kali terjadi pada tumbuhan. Pertumbuhan tersebut
terjadi akibat aktivitas maristem interkalar. Pertumbuhan primer merupakan
satu-satunya tipe tumbuhan pada tumbuhan monokotil. Tiga maristem primer yang
berkembang dari marisstem apikal akar, antara lain,
1. Protoderma, yaitu maristem
yang terletak paling luar dan berkembang menuju epidermis.
2. Meristem dasar, yang akan
berkembang menjadi jaringan sel parenkime, yaitu empulur dan korteks.
3. Prokambium, yang akan
berkembang menuju xilem dan floem primer.
b. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat
aktivitas meristem lateral atau kambium, sehingga menyebabkan pertambahan
diameter batang. Terdapat dua tipe meristem, yaitu :
1. Kambium vaskular, yang
berperan pada pertumbuhan jaringan vaskular (xilem dan floem).
2. Kambium gabus atau felogen,
berperan untuk menggantikan epidermis yang pecah pada tumbuhan yang bertambah
besar.
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan dan perkembangan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor – faktor tersebut menentukan apakah
proses pertumbuhan dan perembangan berjalan dengan baik ataau tidak. Faktor –
faktor tersebut dapat terbagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tumbuhan itu sendiri yang
meliputi nutrisi, cahaya, oksigen, air, suhu dan musim. Fator internal adalah
faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri yang meliputi gen dan
hormon.
a. Faktor Eksternal
1. Nutrisi
Semua mahluk hidup memerlukan
nutrisi untuk dapat bertahan hidup. Nutrisi juga merupakan salah satu faaktor
utama bagi makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang. Oleh makhluk hidup,
nutrisi diubah menjadi energi yang diperlukan tubuh. Tumbuhan yang kekurangan
nutrisi akan mengalami defisiensi nutrisi yang menyebabkan terjadinya kelainan
pada pertumbuhannya.
2. Cahaya
Cahaya sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkenmbangan tumbuhan. Cahaya yang diperlukan meliputi
intensitas cahaya, kualitas, dan lama waktu penyinaran (fotoperiodisme).
Cahaya, khususnya sinar mataahari, diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis.
Sehinggaa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik.
3. Oksigen
Semua makhluk hidup memerlukan
oksigen untuk pertumbuhannya, kecuali organisme anaerob. Kekurangan oksigen
daapat menyebabkan kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan. Jika tidak ada
oksigen sama sekali tumbuhan akan mati. Tanah yang baik untuk pertumbuhan
tumbuhan pun merupakan tanah gembur yang mengandung banyak oksigen.
4. Air
Air juga merupakan faktor yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan atau kelebihan air
pada tumbuhan dapat menyebabkan kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan.
5. Suhu
Suhu lingkungan merupakan faktor
yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhaan kaarena berkaitan
dengan kemampuan tumbuhan dalam melakukan proses bioligisnya. Suhu yang rendah
atau tinggi dapat menyebabkan enzim berfungsi untuk mengedarkan cadangaan
makanan keseluruh bagian tumbuhan.
6. Musim
Pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan juga terpengaruhi oleh musim. Sebagai contoh, ada tumbuhan yang
berbunga atau berubah hanya pada musim tertentu. Pergantian musim dapat
memengaruhi dormansi pada biji dan tunas. Musim juga memengaruhi dalam hal
reproduksi, fotoperiodisme, dan pengguguran daun,
F. Tabel Pengamatan
Tabel 1.9
Pengaruh cahaya
matahari terhadap arah tumbuh tanaman kacang merah (Geotropisme Negatif)
Pengamatan ke
|
Pot A
|
Pot B
|
1
|
Batang
tumbuh tegak
|
Batang
membelok ke atas
|
2
|
Batang
tumbuh tegak
|
Batang
membelok keatas
|
3
|
Batang
tumbuh tegak
|
Batang
membelok keatas
|
4
|
Batang
tumbuh tegak
|
Batang
membelok keatas
|
5
|
Batang
tumbuh tegak
|
Batang
membelok keatas
|
G.
Pertanyaan dan jawaban
1.
Jelaskan apakah terjadi perbedaan arah
tumbuh antara kedua pot, jika ada jelaskan mengapa terjadi demikian ?
Jawaban :
1.
Ada perbedaan, karena pot A diletakan
secara vertikal maka tumbuhnya tanaman kacang akan tegak ke atas sedangkan pot
B diletakan secara horizontal (mendatar) maka hasilnya tanaman akan tumbuh
membelok ke atas mengikuti arah sinar matahari.
Daftar Pustaka
AAK. 1989. kacang Tanah. Yogyakarta : Kanisius
Ernawati, Adnan. 2006. Biologi. Jakarta : Widya Utama
Mien, A. Rifai. 2004. Kamus Biologi. Jakarta : Balai Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar