Sabtu, 24 September 2016

kacang merah



LAPORAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum ipa
Dosen Pengampu: Nana Hendra Cipta, M.Pd.

Disusun Oleh :
          Kelompok
Dewi Aprilia Sari            2227150082
Endah Warsa .S             2227150139
Farhana N.u                   2227150138
                                    Farhani N.u                    2227150137
Hani viviani                    2227150061
                                    Melani Nur .U                2227150140
                                    Silvy Maulina A            2227150143
                                    Ulfah Maratussolihah   2227150136

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG -BANTEN
2016

A.    Masalah
Bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap arah tumbuh batang tanaman kacang merah ? (Geotropisme Negatif)
B.     Tujuan
Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap arah tumbuh batang tanaman kacang merah (Geotropisme Negatif)
C.    Alat dan Bahan
·         Tanaman kacang didalam pot 2 buah
·         Alat tulis

D.    Cara Kerja
·         Buat dua buah pot tanaman kacang merah, pembuatan pot dilakukan di tempat terbuka agar tanaman kacang tumbug dan berdiri tegak
·         Jika sudah mendapat dua buah pot tanaman kacang merah yang berdiri tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan beri label B untuk pot kedua
·         Letakan pot yang berlabel B secara horizontal (arah mendatar) sedangkan pot A dibiarkan berdiri (vertikal) dan simpan keduanya di tempat terbuka
·         Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 3 minggu, tuangkan hasil pengamatan pada tabel 1.9
E.     Teori
A.     Mengenal Tanaman Kacang Tanah
1.     Daerah asal dan penyebarannya
Tanaman kacang tanah (Arachis Hypogaea. L), yang sudah tersebar luas dan ditanam di Indonesia ini sebetuknya bukanlah tanaman asli, melainkan tanaman yang berasal dari benua Amerika, tepatnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan). Pada waktu itu didaerah tersebut sudah terdapat lebih dari 6-17 spesies Arachis. Mula-mula kacang tanah ini dibawa dan disebarkan ke benua Eropa kemudian menyebar ke benua Asia.
Tanaman kacang tanah ini diperkirakan masuk ke Indonesia antara tahun 1521-1529. Namun ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa tanaman ini masuk ke Indonesia setelah tahun 1557. Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Spanyol yang mengadakan pelayaran dan perdagangan antara Meksiko dan kepulauan Maluku. Penanaman kacang tanah di Indonesia ini baru di beritakan pada permulaan abad ke-18. Kacang tanah yang di tanam adalah Varietas tipe menjalar. Kemudian pada tahun 1863 seseorang yang bernama Holle membawa masuk salah stu varietas kacang tanah dari Inggris. Varietas ini adalah tipe yang tumbuh tegak dan diberi nama kacang “waspada”. Satu tahun kemudian Scheffer membawa masuk varietas tipe tegak dari Mesir. Masuknya dua varietas ini ke Indonesia mempunyai arti yang sangat penting bagi usaha budidaya tanaman kacang tanah, karena memungkinkan kacang tanah menjadi tanaman palawija, setelah terjadi persilangan alami antara varietas yang baru dengan varietas yang lama.
 Akhirnya, dari persilangan ini dihasilkan varietas kacang tanah yang terkenal, yaitu : Kacang Brul, Kacang Cina, dan Kacang Holle (yang merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietas-verietas yang terdahulu). Sampai saat ini tanaman kacang tanah sudah banyak ditanam orang di Jepang, Tiongkok, Afrika, Spanyol, Amerika Utara dan Indonesia.

2.     Klasifikasi dan Morfologi

Klasifikasi (classification) adalah proses pengaturan atau pengolahan makhluk dalam katagori golongan bertingkat secara sesuai : hasil akhir daripada klasifikasi adalah suatu sistem klasifikasi.
Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari seluk beluk serta fungsi perubahan-perubahan bentuk, baik fungsi grametika maupun fungsi semantik.
Tanaman kacang tanah termasuk suku (famili) Leguminoceae yang banyak varietasnya.
Klasifikasi tumbuhan kacang tanah sebagai berikut :
Kingdom :  Plantae
Divisi        : Tracheophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas        : Magnoliophyta
Ordo         : Leguminales
Famili       : Leguminoceae ( papilioiaceae)
Genus       : Arachis
Spesies   : Arachis Hypogeae. L
Hal yang penting diperhatikan dalam penanaman kacang tanah yaitu tanah yang subur, gembur, dan banyak mengandung unsur-unsur hara (humus).. Perakaran tanaman kacang tanah bercabang banyak dan membentuk bintil-bintil (nodula) akar.
Batang tanaman kacang tanah berukuran sedang, berbulu, berwarna hijau kecoklat-coklatan, atau kemerah-merahan, dan batang tanaman kacang tanah tipe menjalar lebih panjang daripada tipe tegak, biasanya panjang batang antara 33 cm – 50 cm. Bunga kacang tanah berkelamin sempurna (hermaphrodite), berbentuk kupu-kupu, dan berwarna kuning. Buah berpolong, panjangnya antara 6 cm – 15 cm.

3.     Jenis – jenis Kacang Tanah
1.     Menurut Tipe Pertumbuhannya
·         Tipe Tegak
Cabang – cabang kacang tanah tipe tegak ini pada umumnya lurus atau sedikit miring keatas dan umunya ganjah (kira-kira 100 – 120 hari). Buah kacang tipe tegak ini hanya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, maka buah kacang (polong) ini dapat masak secara serempak.
·         Tipe Menjalar
Cabang kacang tanah tipe menjalar ini bertumbuh kesamping. Hanya bagian ujung cabangnya mengarah keatas. Batang utama dari kacang tanah bertipe menjalar ini lebih panjang daripada batang utama dari kacang tanah yang bertipe tegak. Umur kacang tanah tipe ini berkisar antara 5 – 6 bulan oleh karena itu buah-buahnya tidak bisa masak secara serempak.
2.     Menurut Umurnya
a.     Kacang tanah berumur panjang
Kacang yang tergolong umur panjang ini adalah kacang cina dan mencapai umur 6 – 7 bulan.
b.    Kacang tanah berumur pendek
Umur tanaman kacang tanah jenis ini kurang lebih hanya 3 – 4 bulan. Kacang tanah yang berumur pendek dapat dibedakan menjadi tiga golongan kecil :
1.     Jenis kacang tanah yang bijinya berkulit ari merah tua tergolong kacang Palembang, dan kacang Afrika.
2.     Jenis kacang tanah yang bijinya berkulit ari merah muda tergolong kacang Holle, kacang Tular, kacang Waspada dan kacang Schwars.
3.     Jenis kacang tanah yang bijinya berkulit ari merah jambu dan buanya kecil.

B.           SYARAT TUMBUH

1.     Keadaan Tanah
Tanaman kacang tanah dapat beradaptasi luas diberbagai daerah yang beriklim panas (tropik), tetapi sedikit lembap : rata-rata 65-75% dan curah hujan tidak terlalu tinggi, yakni sekitar 800 – 1300 mm/tahun dan musim kering rata-rata sekitar 4 bulan/tahun.
Di Indonesia pada umumnya kacang tanah ditanam di daerah dataran rendah dengan ketinggian maksimal 1000 m diatas permukaan laut. Daerah yang paling cocok untuk tanaman kacang sebenarnya adalah daerah dataran dengan ketinggian 0 – 500 m diatas permukaan air laut. Di samping itu, tanaman kacang tanah menghendaki sinar matahari yang cukup, oleh karena itu lahan tanaman harus terbebaskan dari lindungan pepohonan. Apabila kacang tanah itu ditanam di suatu daerah dengan ketinggian melebihi ukuran yang paling cocok tersebut, maka tanaman akan berumuran lebih panjang. Keadaan daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 m, pada umumnya terlalu lembab(dingin).hal ini menyebabkan tanaman akan mengalamikekurangan zat perangsang tumbuh, yang biasanya diperoleh dari pancaran energi panas matahari.
Tanaman kacang dapat tumbuh dengan baik apabila didukung oleh iklim yang cocok. Iklim tropis yang memenuhi syarat bagi tumbuhhnya tanaman kacang, sebagaimana terjadi di Indonesia, sungguh sangat menguntungkan bagi para petani didaerah tropis ini. Namun demikian, tidak dapat disangkal bahwa di negara-negara yang beriklim sub-tropis pun ternyata tanaman kacang tanah dapat ditanam dan berproduksi dengan baik , dengan syarat bahwa kelembapan udara selalu terjaga sekitar 65 – 70 %. Tanaman kacang tanah memang tidak terlalu peka terhadap perubahan musim, namun demikian pada musim hujan tanah harus tetap dijaga baik-baik agar tidak terlalu jenuh dan mengandung banyak air. Sebaliknya, di musim kemarau tanah harus diusahakan selalu lembab atau mendapat pengairan yang teratur.

2.      Keadaan Tanah
Syarat yang terpenting adalah bahwa keadaan tanah tidak terlalu kurus dan padat. Kondisi tanah yang mutlakj diperlukan adalah tanah yang gembur. Tanah yang gembur tidak hanya baik bagi tumbuhnya tanaman kacang tanah tetapi juga menguntungkan bagi petani pada masa peran.
Dalam kondisi tanah yang gembur ini para petani mudah melakukan pencabutan tanaman kacang pada saat pemungutan hasil tanpa resiko bahwa banyak buah tertinggal didalam tanah.
Kondisi tanah yang gembur akan memberikan kemudahan bagi tanaman kacang, terutama dalam hal : perkecambahan biji, kuncup buah (ginofora) menembus tanah, pembentukan polong yang baik.
Tanah yang mengandung bahan organik dalam persentase yang terlalu banyak justru tidak dikehandaki, karena dapat menurunkan kualitas produksi. Demikian pula, tanah-tanah yang terlalu asam atau terlalu alkalis tidak baik untuk tanaman kacang tanah. Tanaman kacang tanah menghendaki keadaan PH tanah sekitar 6 – 6,5 (agak netral). Keadaan tanah yang terlalu asam bisa dinetralkan dengan menambahkan kapur mati.
C.   PENANAMAN
Penanaman benih kacang tanah, dapat dilakukan setelah pengolahan tanah selesai dan betul-betul siap untuk ditanami. Sebelum benih ditanam, hal yang perlu diperhatikan ialah :
1.     Alat yang dipergunakan untuk menanam benih
2.     Kesehatan dan daya tumbuh benih
3.     Waktu penanaman yang tepat
4.     Jarak tanam dan jumlah benih.
Disamping itu, sehari sebelum benih ditanam sebaiknya di jemur terlebih dahulu, selama 2 – 3 jam. Penjemuran benih ini dimaksudkan agar biji bilamana ditanam akan mudah mengambil air dari dalam tanah, sehingga dengan demikian merangsang kecepatan daya tumbuh. Dengan penjemuran ini dapat diharapkan pula bahwa cendawan yang menempel pada biji akan mati.
Untuk mempercepat perkecambahan kacang tanah, biji dapat direndam didalam air sehari menjelang penanaman. Cara seperti ini dibenarkan apabila tanah yang akan ditanami dalam keadaan basah. Untuk tanah yang kering cara ini tidak dibenarkan, sebab air didalam biji otomatis akan diserap oleh tanah, menyebabkan biji menjadi kisut dan tidak dapat tumbuh lagi.
D.    PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Pertumbuhan merupakan perubahan atau pertambahan yang terjadi pada ukuran dan jumlah populasi sel serta bersifat tak terbalikkan (irreversible), sedangkan perkembangan merupakan diferensiasi sel atau pengkhususan sel makhluk hidup menjadi struktur tertentu dengan fungsi tertentu. Perkembangan bersifat kualitatif dan pertumbuhan kuantitatif.
Pertumbuhan dan perkembangan  tumbuhan dimulai dari peristiwa pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan membelah dan berkembang saat embrio. Tanda yang pertama yang terlihat jika embrio tumbuh dan munculnya radikula (akar embrionik), plumula (bakal daun), dan kotiledon (daun lembaga).  Bagian embrio yang berada dibawah kotiledon disebut hipokotil, sedangkan yang berada diatas kotiledon disebut epikotil. Embrio dan endosperma (berfungsi sebagai cadangan makanan) terlindung oleh selaput biji.
1.     Perkecambahan
Biji akan mengalami pematangan hingga berkecambah. Selama proses pematangan, biji mengalami dehidrasi sehingga hanya tersisa 5% - 15% air dari berat biji. Biji yang jatuh ketanah akan berkecambah jika keadaan lingkungan sesuai untuk pertumbuhan biji tersebut. Air, suhu yang optimal, dan oksigen merupakan syarat yang diperlukan biji untuk berkecambah. Perkecambahan ditandai dengan menembusnyaradikula dari selaput biji, sementara itu, epikotil mulai berkembang menjadi batang. Maristem apikal, yang aktif membelah, membentuk daun  pertama yang akan aktif berfotosintesis. Dengan demikian, individu baru akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu dewasa.
Terdapat dua tipe perkecambahan berdasarkan arah tumbuh kotiledon, yaitu hipogea dan epigea. Hipogea merupakan perkecambahan yang terjadi karena pemanjangan epikotil, sedangkan kotiledon tetap berada didalam tanah. Contohnya adalah perkembangan pada jagung.
Epigea merupakan perkecambahan yang terjadi karena pemanjangan hipokotil yang menyebkan kotiledon ikut terbawa keluar dari tanah. Contohnya adalah perkambangan kacang hijau dan kacang tanah.
2.     Pertumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi pada tempat tertentu yang disebut maristem. Maristem merupakan sekumpulan sel yang memiliki kemampuan untuk terus membelah. Berdasarkan lokasi dan fungsinya pada tumbuhan. Maristem dapat dibedakan menjadi tiga tipe. Maristem apikal yang berfungsi sebagai peran pada pertimbuhan primer, lokasi di tumbuhnya pada ujung akar dan tunas serta pengaruhnya pada tumbuhan yaitu pertumbuhan panjang. Maristem ke 2 yaitu maristem lateral (kambium) yang berfungsi sebagai peran dalam pertumbuhan sekunder, lokasi di tumbuhannya berada pada bagian tumbuhan yang telah dewasa serta pengaruhnya pada tumbuhan yaitu pertambahan ukuran, membentuk lingkaran tahun. Maristem berikutnya yaitu maristem interkalar yang fungsinya berperan dalam pertumbuhan, lokasi ditumbuhnya pada nodus batang atau tangkai yang dekat permukaan tanah serta pengaruhnya pada tumbuhan yaitu pertumbuhan panjang.

a.       Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang pertama kali terjadi pada tumbuhan. Pertumbuhan tersebut terjadi akibat aktivitas maristem interkalar. Pertumbuhan primer merupakan satu-satunya tipe tumbuhan pada tumbuhan monokotil. Tiga maristem primer yang berkembang dari marisstem apikal akar, antara lain,
1.     Protoderma, yaitu maristem yang terletak paling luar dan berkembang menuju epidermis.
2.     Meristem dasar, yang akan berkembang menjadi jaringan sel parenkime, yaitu empulur dan korteks.
3.     Prokambium, yang akan berkembang menuju xilem dan floem primer.
b.      Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas meristem lateral atau kambium, sehingga menyebabkan pertambahan diameter batang. Terdapat dua tipe meristem, yaitu :
1.     Kambium vaskular, yang berperan pada pertumbuhan jaringan vaskular (xilem dan floem).
2.     Kambium gabus atau felogen, berperan untuk menggantikan epidermis yang pecah pada tumbuhan yang bertambah besar.
E.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor – faktor tersebut menentukan apakah proses pertumbuhan dan perembangan berjalan dengan baik ataau tidak. Faktor – faktor tersebut dapat terbagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tumbuhan itu sendiri yang meliputi nutrisi, cahaya, oksigen, air, suhu dan musim. Fator internal adalah faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri yang meliputi gen dan hormon.

a.     Faktor Eksternal
1.     Nutrisi
Semua mahluk hidup memerlukan nutrisi untuk dapat bertahan hidup. Nutrisi juga merupakan salah satu faaktor utama bagi makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang. Oleh makhluk hidup, nutrisi diubah menjadi energi yang diperlukan tubuh. Tumbuhan yang kekurangan nutrisi akan mengalami defisiensi nutrisi yang menyebabkan terjadinya kelainan pada pertumbuhannya.
2.     Cahaya
Cahaya sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkenmbangan tumbuhan. Cahaya yang diperlukan meliputi intensitas cahaya, kualitas, dan lama waktu penyinaran (fotoperiodisme). Cahaya, khususnya sinar mataahari, diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis. Sehinggaa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik.
3.     Oksigen
Semua makhluk hidup memerlukan oksigen untuk pertumbuhannya, kecuali organisme anaerob. Kekurangan oksigen daapat menyebabkan kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan. Jika tidak ada oksigen sama sekali tumbuhan akan mati. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tumbuhan pun merupakan tanah gembur yang mengandung banyak oksigen.
4.     Air
Air juga merupakan faktor yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan atau kelebihan air pada tumbuhan dapat menyebabkan kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan.
5.     Suhu
Suhu lingkungan merupakan faktor yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhaan kaarena berkaitan dengan kemampuan tumbuhan dalam melakukan proses bioligisnya. Suhu yang rendah atau tinggi dapat menyebabkan enzim berfungsi untuk mengedarkan cadangaan makanan keseluruh bagian tumbuhan.
6.     Musim
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan juga terpengaruhi oleh musim. Sebagai contoh, ada tumbuhan yang berbunga atau berubah hanya pada musim tertentu. Pergantian musim dapat memengaruhi dormansi pada biji dan tunas. Musim juga memengaruhi dalam hal reproduksi, fotoperiodisme, dan pengguguran daun,
F.     Tabel Pengamatan
Tabel 1.9
Pengaruh cahaya matahari terhadap arah tumbuh tanaman kacang merah (Geotropisme Negatif)
Pengamatan ke
Pot A
Pot B
1
Batang tumbuh tegak
Batang membelok ke atas
2
Batang tumbuh tegak
Batang membelok keatas
3
Batang tumbuh tegak
Batang membelok keatas
4
Batang tumbuh tegak
Batang membelok keatas
5
Batang tumbuh tegak
Batang membelok keatas

G.    Pertanyaan dan jawaban
1.      Jelaskan apakah terjadi perbedaan arah tumbuh antara kedua pot, jika ada jelaskan mengapa terjadi demikian ?
Jawaban :
1.      Ada perbedaan, karena pot A diletakan secara vertikal maka tumbuhnya tanaman kacang akan tegak ke atas sedangkan pot B diletakan secara horizontal (mendatar) maka hasilnya tanaman akan tumbuh membelok ke atas mengikuti arah sinar matahari.













Daftar Pustaka
AAK. 1989. kacang Tanah. Yogyakarta : Kanisius
Ernawati, Adnan. 2006. Biologi. Jakarta : Widya Utama
Mien, A. Rifai. 2004. Kamus Biologi. Jakarta : Balai Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar