Sabtu, 24 September 2016

pemuaian zat



LAPORAN PEMUAIAN ZAT
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum ipa
Dosen Pengampu: Nana Hendra Cipta, M.Pd.
Disusun Oleh :
          Kelompok
Dewi Aprilia Sari                      2227150082
Endah Warsa .S                        2227150139
Farhana N.u                              2227150138
                                    Farhani N.u                              2227150137
Hani viviani                              2227150061
                                    Melani Nur .U                          2227150140
                                    Silvy Maulina A                      2227150143
                                    Ulfah Maratussolihah             2227150136
Kelas : 2B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG -BANTEN
2016


PEMUAIAN ZAT

Pemuaian Zat Cair
Masalah : Bagaimana volume zat cair setelah mengalami pemanasan?
A.      Tuajan : Menguji peristiwa pemuaian pada zat cair
B.       Alat dan Bahan
1.    Botol minuman bekas berwarna bening 1 buah
2.    Pewarna secukupnya
3.    Sedotan minuman bewarna outih/bening 1 buah
4.    Baskom/ember 1 buah
5.    Lilin mainan secukupnya
6.    Termometer (jika ada)
C.       Cara kerja
1.    Campurkan pewarna dengan air secukupnya
2.    Masukan cairan berwarna kedalam botol bekas sampai penuh
3.    Tutup botol tersebut dengan lilin
4.    Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan lilin sertakan sedotan minuman berawna putih/bening
5.    Selanjutnya masukan botol kedalam baskom atau ember yang telah diisi air panas

D.       Teori
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair itu maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu.
Makin tinggi kenaikan suhu, makin besar penambahan volume zat cair. Pemuaian zat cair yang satu dengan yang lain umumnya berbeda, meskipun volume zat cair mula-mula sama. Untuk seluruh zat cair pemuaian makin besar jika kenaikan suhu bertambah besar.
            Pemuaian zat cair dapat dimanfaatkan dalam penggunaan termometer zat cair, biasanya zat cair yang digunakan adalah raksa atau alkohol. Sifat naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler sebagai akibat pemuaian zat cair inilah yang digunakan untuk mengukur suhu. Permukaan zat cair naik sepanjang pipa kapiler dan berhenti pada posisi tertentu yang sesuai dengan suhu benda. Suhu yang terukur dinyatakan oleh skala yang berimpit dengan permukaan zat cair pada pipa kapiler tersebut.
Pemuaian yang terjadi pada zat cair adalah muai volume. Air yang keluar dari bejana merupakan indikasi perbedaan pemuaian yang berbeda antara zat padat dan zat cair. Air yang tertumpah dari bejana menandakan pemuaian zat cair yang lebih besar dari muai zat padat, dalam hal ini adalah bejananya.
Besarnya muai volume: V= V (1 + γ Δt )
pertambahan volume: ΔV= γ V Δt
Ketika suhu naik, volume zat cair bertambah, sementara massanya tetap, akhirnya ketika suhu zat cair bertambah massa zat cair berkurang.
Bila massa jenis zat cair mula-mula adalah ρ maka:  ρ= m/ V
Keterangan :
m = massa zat cair (kg)
ρ = massa jenis mula-mula (kg/m kubik)
V= volume mula-mula ( m kubik atau liter)
V = volume akhir ( m kubik atau liter)
γ = koefisien muai volume

Di bawah ini adalah tabel koefisien muai volume beberapa zat cair.


Anomali Air
            Hampir semua zat akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Tetapi, air memiliki sedikit pengecualian. Jika suhu diturunkan, memang volume air akan makin kecil seperli lainnya. Namun pada suatu ketika volume air justru membesar meskipun suhunya tetap diturunkan. Jadi ada suhu dimana air memiliki volume paling kecil. Jika pada suhu tersebut air dipanaskan, volumenya akan bertambah besar, jika pada suhu tersebut air didinginkan, volumenya akan membesar.
Sifat air yang demikian disebut anomali air. Pada tekanan 1 atm, volume terkecil yang dimiliki air pada suhu 4°C . Dengan demikian, volume es lebih besar daripada volume air pada suhu 4°C . Karena volumenya paling kecil maka, massa jenis yang terbesar terjadi saat suhu 4°C.  

E.     Tabel Pengamatan
Tabel.1
Waktu
Ketinggian pada sedotan
1 menit pertama
1 cm
1 menit kedua
2 cm
1 menit ketiga
2,5 cm
1 menit keempat
3 cm
1 menit kelima
4 cm

Pertanyaan!
1.    Berapa ketinggian maksimum air pada sedotan?
2.    Berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai tinggi maksimum air dalam sedotan?
3.    Buat grafik yang menujukan hubungan antara waktu dengan ketinggian air pada sedotan?
4.    Berdasarkan pada grafik tersebut beri penjelasan bagaimana hubungan antara waktu dengan ketinggian air pada sedotan, berikan alasan mengapa terjadi demikian?
5.    Apa yang akan terjadi terhadap tinggi air pada sedotan jika waktu semakin lama?
6.    Pada praktikum tersebut ada berapa macam proses perpindahan kalor yang terjadi?
Jawaban!
1.      4 cm.
2.      05.43 menit. Pada menit kelima
3.       
4.      Semakin lama waktunya maka air akan terus naik ke atas sedotan karena terjadi pemuaian
5.      Air akan terus naik yang akhirnya apabila semakin lama maka akan semakin tinggi dan bisa juga air pun tumpah.
6.      Ada 2, yaitu dari kalor dari air panas menuju kebotol, kemudian menuju ke air yang ada di pipa sedotan melalui pipa yang disumbat dari lilin.

Pemuaian Gas
Masalah : Bagaimana volume gas setelah mengalami pemanasan?
A.    Tujuan : Menguji perisiwa pemuaian pada gas
B.     Alat dan Bahan
1.      Botol minuman bekas 1 buah
2.      Lilin 1 buah
3.      Sedotan minuman secukupnya
4.      Baskom/ember 1 buah
5.      Lilin mainan secukupnya
C.     Cara kerja
1.      Siapkan botol kosong, sumbat botol kosong dengan lilin, jangan lupa sertakan sedotan ketika menyumbat botol dengan lilin
2.      Siapkan air dalam baskom atau ember
3.      Masukan ujung botol yang ada sedotannya kedalam ember yang berisi air, amati apa yang terjadi pada air dalam ember
4.      Bakar botol dengan menggunakan lilin, sementara desar botol dibakar, ujung yang lainnya yang ada sedotannya dimasukan kedalam air dalam ember tersebut, amati apa yang terjadi. Catat waktu antara dasar botol mulai dibakar sampai muncul gelombang pada air.
D.    Teori
Pemuaian  Gas yaitu bertambahnya volume gas karena mendapatkan suatu kalor atau dapat dikatakan bahwa gas apabila dipanaskan akan memuai.
Pemuaian Gas pada Tekanan tetap/konstan berlaku Hukum Gay Lussac yaitu gas didalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas.
Pemuaian Gas pada Volume tetap/konstan berlaku Hukum Boyle yaitu gas didalam ruangan tertutup mengalami perubahan tekanan (selama proses suhunya tetap) volumenya berbanding terbalik dengan tekanan atau hasil.
Mungkin kamu pernah menyaksikan mobil atau motor yang sedang melaju di jalan tiba-tiba bannya meletus?. Ban mobil tersebut meletus karena terjadi pemuaian udara atau gas di dalam ban. Pemuaian tersebut terjadi karena adanya kenaikan suhu udara di ban mobil akibat gesekan roda dengan aspal.
Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai γ adalah koefisien muai volume. Nilai γ sama untuk semua gas, yaitu 1/273 ºC^-1

Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu:
a. pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal),
b. pemuaian gas pada tekanan tetap (isobar), dan
c. pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik).

1. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap (Isotermal)
        Pernahkah kalian memompa ban dengan pompa manual. Apa yang kalian rasakan ketika baru pertama kali menekan pompa tersebut? Apa yang kalian rasakan ketika kalian menekannya lebih jauh? Awalnya mungkin terasa ringan. Namun, lama kelamaan menjadi berat. Hal ini karena ketika kita menekan pompa, itu berarti volume gas tersebut mengecil. Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap. Dirumuskan sebagai:
Keterangan:
P = tekanan gas (atm)
V = volume gas (L)

2. Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap (Isobar)
          Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai:
Keterangan:
V = volume (L)
T = suhu (K)

3. Pemuaian Gas Pada Volume Tetap (Isokhorik)
          Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan sebagai
Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan
Keterangan:
P = tekanan (atm)
V = volume (L)
pemuaian pada zat gas
T = suhu (K)

        Pemuaian pada zat gat membahas tiga peubah atau variabel yaitu volume, suhu dan tekanan. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas disebut dilatometer. Salah satu perbedaan antara zat gas dengan zat padat dan cair adalah volume zat gas dapat diubah-ubah dengan mudah. Misal, sebuah tabung gas elpiji. Di dalam tabung gas tentu akan mengadakan tekanan pada dinding tabung.
Tekanan ini disebabkan oleh gerakan partikel gas
1. Pengaruh suhu terhadap volume gas
Diketahui bahwa tekanan (p) tetap, sehingga diperoleh persamaan:
volume akhir= volume awal( 1+ gamma dikali delta T)
Dimana gamma = koefisien muai volume gas pada tekanan tetap.
Koefisien muai volume untuk semua gas berlaku gamma=1/273 derajat celcius -1, sehingga diperoleh
volume akhir = volume awal (1 + delta T per 273)
2. Pengaruh suhu terhadap tekanan
Dimana volume (V) sehingga:
tekanan akhir = tekanan awal (1 + gamma dikali delta T)
Dengan gamma =1/273 derajat celcius -1, diperoleh persamaan:
tekanan akhir = tekanan awal (1 + delta T per 273)
E.     Tabel Pengamatan
Tabel. 2
No
Perlakuan
Hasil pengamatan (Deskripsikan)
1.
Ujung botol yang ada sedotan dimasukan kedalam ember yang mengandung air
Tidak ada gelombang pada air (air tenang)
2.
Dasar botol dibakar, ujung botol yang ada sedotannya dimasukan kedalam ember yang mengandung air
Pada 6.60 detik terdapat gelombang pada air

Pertanyaan!
1.    Berapa lama setelah pemanasan timbul gelombang air, jelaskan mengapa terjadi demikian?
2.    Apakah ketika dasar botol dibakar timbul gelombang? Coba anda jelaskan mengapa terjadi demikian.
Jawab
1.      Dalam waktu 06.60 detik. Karena ada proses pembakaran pada ujung botol
2.      Karena terjadi pemuaian gas akibat pembakaran pada dasar botol.


DAFTAR PUSTAKA
http://anistazahara.blogspot.co.id/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://alljabbar.wordpress.com/2008/03/30/pemuaian/
Prasojo, Budi, Panduan Fisika antuk SLTP kelas satu, Yudhistira: Bandung , 2002



LAPORAN PEMUAIAN ZAT
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum ipa
Dosen Pengampu: Nana Hendra Cipta, M.Pd.







Disusun Oleh :
          Kelompok
Dewi Aprilia Sari                      2227150082
Endah Warsa .S                        2227150139
Farhana N.u                              2227150138
                                    Farhani N.u                              2227150137
Hani viviani                              2227150061
                                    Melani Nur .U                          2227150140
                                    Silvy Maulina A                      2227150143
                                    Ulfah Maratussolihah             2227150136
Kelas : 2B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG -BANTEN
2016


PEMUAIAN ZAT

Pemuaian Zat Cair
Masalah : Bagaimana volume zat cair setelah mengalami pemanasan?
A.      Tuajan : Menguji peristiwa pemuaian pada zat cair
B.       Alat dan Bahan
1.    Botol minuman bekas berwarna bening 1 buah
2.    Pewarna secukupnya
3.    Sedotan minuman bewarna outih/bening 1 buah
4.    Baskom/ember 1 buah
5.    Lilin mainan secukupnya
6.    Termometer (jika ada)
C.       Cara kerja
1.    Campurkan pewarna dengan air secukupnya
2.    Masukan cairan berwarna kedalam botol bekas sampai penuh
3.    Tutup botol tersebut dengan lilin
4.    Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan lilin sertakan sedotan minuman berawna putih/bening
5.    Selanjutnya masukan botol kedalam baskom atau ember yang telah diisi air panas

D.       Teori
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair itu maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu.
Makin tinggi kenaikan suhu, makin besar penambahan volume zat cair. Pemuaian zat cair yang satu dengan yang lain umumnya berbeda, meskipun volume zat cair mula-mula sama. Untuk seluruh zat cair pemuaian makin besar jika kenaikan suhu bertambah besar.
            Pemuaian zat cair dapat dimanfaatkan dalam penggunaan termometer zat cair, biasanya zat cair yang digunakan adalah raksa atau alkohol. Sifat naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler sebagai akibat pemuaian zat cair inilah yang digunakan untuk mengukur suhu. Permukaan zat cair naik sepanjang pipa kapiler dan berhenti pada posisi tertentu yang sesuai dengan suhu benda. Suhu yang terukur dinyatakan oleh skala yang berimpit dengan permukaan zat cair pada pipa kapiler tersebut.
Pemuaian yang terjadi pada zat cair adalah muai volume. Air yang keluar dari bejana merupakan indikasi perbedaan pemuaian yang berbeda antara zat padat dan zat cair. Air yang tertumpah dari bejana menandakan pemuaian zat cair yang lebih besar dari muai zat padat, dalam hal ini adalah bejananya.
Besarnya muai volume: V= V (1 + γ Δt )
pertambahan volume: ΔV= γ V Δt
Ketika suhu naik, volume zat cair bertambah, sementara massanya tetap, akhirnya ketika suhu zat cair bertambah massa zat cair berkurang.
Bila massa jenis zat cair mula-mula adalah ρ maka:  ρ= m/ V
Keterangan :
m = massa zat cair (kg)
ρ = massa jenis mula-mula (kg/m kubik)
V= volume mula-mula ( m kubik atau liter)
V = volume akhir ( m kubik atau liter)
γ = koefisien muai volume

Di bawah ini adalah tabel koefisien muai volume beberapa zat cair.


Anomali Air
            Hampir semua zat akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Tetapi, air memiliki sedikit pengecualian. Jika suhu diturunkan, memang volume air akan makin kecil seperli lainnya. Namun pada suatu ketika volume air justru membesar meskipun suhunya tetap diturunkan. Jadi ada suhu dimana air memiliki volume paling kecil. Jika pada suhu tersebut air dipanaskan, volumenya akan bertambah besar, jika pada suhu tersebut air didinginkan, volumenya akan membesar.
Sifat air yang demikian disebut anomali air. Pada tekanan 1 atm, volume terkecil yang dimiliki air pada suhu 4°C . Dengan demikian, volume es lebih besar daripada volume air pada suhu 4°C . Karena volumenya paling kecil maka, massa jenis yang terbesar terjadi saat suhu 4°C.  

E.     Tabel Pengamatan
Tabel.1
Waktu
Ketinggian pada sedotan
1 menit pertama
1 cm
1 menit kedua
2 cm
1 menit ketiga
2,5 cm
1 menit keempat
3 cm
1 menit kelima
4 cm

Pertanyaan!
1.    Berapa ketinggian maksimum air pada sedotan?
2.    Berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai tinggi maksimum air dalam sedotan?
3.    Buat grafik yang menujukan hubungan antara waktu dengan ketinggian air pada sedotan?
4.    Berdasarkan pada grafik tersebut beri penjelasan bagaimana hubungan antara waktu dengan ketinggian air pada sedotan, berikan alasan mengapa terjadi demikian?
5.    Apa yang akan terjadi terhadap tinggi air pada sedotan jika waktu semakin lama?
6.    Pada praktikum tersebut ada berapa macam proses perpindahan kalor yang terjadi?
Jawaban!
1.      4 cm.
2.      05.43 menit. Pada menit kelima
3.       
4.      Semakin lama waktunya maka air akan terus naik ke atas sedotan karena terjadi pemuaian
5.      Air akan terus naik yang akhirnya apabila semakin lama maka akan semakin tinggi dan bisa juga air pun tumpah.
6.      Ada 2, yaitu dari kalor dari air panas menuju kebotol, kemudian menuju ke air yang ada di pipa sedotan melalui pipa yang disumbat dari lilin.

Pemuaian Gas
Masalah : Bagaimana volume gas setelah mengalami pemanasan?
A.    Tujuan : Menguji perisiwa pemuaian pada gas
B.     Alat dan Bahan
1.      Botol minuman bekas 1 buah
2.      Lilin 1 buah
3.      Sedotan minuman secukupnya
4.      Baskom/ember 1 buah
5.      Lilin mainan secukupnya
C.     Cara kerja
1.      Siapkan botol kosong, sumbat botol kosong dengan lilin, jangan lupa sertakan sedotan ketika menyumbat botol dengan lilin
2.      Siapkan air dalam baskom atau ember
3.      Masukan ujung botol yang ada sedotannya kedalam ember yang berisi air, amati apa yang terjadi pada air dalam ember
4.      Bakar botol dengan menggunakan lilin, sementara desar botol dibakar, ujung yang lainnya yang ada sedotannya dimasukan kedalam air dalam ember tersebut, amati apa yang terjadi. Catat waktu antara dasar botol mulai dibakar sampai muncul gelombang pada air.
D.    Teori
Pemuaian  Gas yaitu bertambahnya volume gas karena mendapatkan suatu kalor atau dapat dikatakan bahwa gas apabila dipanaskan akan memuai.
Pemuaian Gas pada Tekanan tetap/konstan berlaku Hukum Gay Lussac yaitu gas didalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas.
Pemuaian Gas pada Volume tetap/konstan berlaku Hukum Boyle yaitu gas didalam ruangan tertutup mengalami perubahan tekanan (selama proses suhunya tetap) volumenya berbanding terbalik dengan tekanan atau hasil.
Mungkin kamu pernah menyaksikan mobil atau motor yang sedang melaju di jalan tiba-tiba bannya meletus?. Ban mobil tersebut meletus karena terjadi pemuaian udara atau gas di dalam ban. Pemuaian tersebut terjadi karena adanya kenaikan suhu udara di ban mobil akibat gesekan roda dengan aspal.
Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai γ adalah koefisien muai volume. Nilai γ sama untuk semua gas, yaitu 1/273 ºC^-1

Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu:
a. pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal),
b. pemuaian gas pada tekanan tetap (isobar), dan
c. pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik).

1. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap (Isotermal)
        Pernahkah kalian memompa ban dengan pompa manual. Apa yang kalian rasakan ketika baru pertama kali menekan pompa tersebut? Apa yang kalian rasakan ketika kalian menekannya lebih jauh? Awalnya mungkin terasa ringan. Namun, lama kelamaan menjadi berat. Hal ini karena ketika kita menekan pompa, itu berarti volume gas tersebut mengecil. Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap. Dirumuskan sebagai:
Keterangan:
P = tekanan gas (atm)
V = volume gas (L)

2. Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap (Isobar)
          Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai:
Keterangan:
V = volume (L)
T = suhu (K)

3. Pemuaian Gas Pada Volume Tetap (Isokhorik)
          Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan sebagai
Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan
Keterangan:
P = tekanan (atm)
V = volume (L)
pemuaian pada zat gas
T = suhu (K)

        Pemuaian pada zat gat membahas tiga peubah atau variabel yaitu volume, suhu dan tekanan. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas disebut dilatometer. Salah satu perbedaan antara zat gas dengan zat padat dan cair adalah volume zat gas dapat diubah-ubah dengan mudah. Misal, sebuah tabung gas elpiji. Di dalam tabung gas tentu akan mengadakan tekanan pada dinding tabung.
Tekanan ini disebabkan oleh gerakan partikel gas
1. Pengaruh suhu terhadap volume gas
Diketahui bahwa tekanan (p) tetap, sehingga diperoleh persamaan:
volume akhir= volume awal( 1+ gamma dikali delta T)
Dimana gamma = koefisien muai volume gas pada tekanan tetap.
Koefisien muai volume untuk semua gas berlaku gamma=1/273 derajat celcius -1, sehingga diperoleh
volume akhir = volume awal (1 + delta T per 273)
2. Pengaruh suhu terhadap tekanan
Dimana volume (V) sehingga:
tekanan akhir = tekanan awal (1 + gamma dikali delta T)
Dengan gamma =1/273 derajat celcius -1, diperoleh persamaan:
tekanan akhir = tekanan awal (1 + delta T per 273)
E.     Tabel Pengamatan
Tabel. 2
No
Perlakuan
Hasil pengamatan (Deskripsikan)
1.
Ujung botol yang ada sedotan dimasukan kedalam ember yang mengandung air
Tidak ada gelombang pada air (air tenang)
2.
Dasar botol dibakar, ujung botol yang ada sedotannya dimasukan kedalam ember yang mengandung air
Pada 6.60 detik terdapat gelombang pada air

Pertanyaan!
1.    Berapa lama setelah pemanasan timbul gelombang air, jelaskan mengapa terjadi demikian?
2.    Apakah ketika dasar botol dibakar timbul gelombang? Coba anda jelaskan mengapa terjadi demikian.
Jawab
1.      Dalam waktu 06.60 detik. Karena ada proses pembakaran pada ujung botol
2.      Karena terjadi pemuaian gas akibat pembakaran pada dasar botol.


DAFTAR PUSTAKA
http://anistazahara.blogspot.co.id/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://alljabbar.wordpress.com/2008/03/30/pemuaian/
Prasojo, Budi, Panduan Fisika antuk SLTP kelas satu, Yudhistira: Bandung , 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar