Rabu, 26 Oktober 2016

Filsafat menurut ahli

Definisi filsafat menurut para ahli
Kerana luasnya lingkungan pembahasan ilmu filsafat, maka tidak mustahil kalau banyak di antara para filsafat memberikan definisinya secara berbeda-beda. Coba perhatikan definisi-definisi ilmu filsafat dari filsuf Barat dan Timur di bawah ini:
1.      Plato (427SM - 347SM) seorang filsuf Yunani yang termasyhur murid Socrates dan guru Aristoteles, mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
2.      Aristoteles (384 SM - 322SM) mengatakan : Filsafat adalah ilmua pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).
3.      Marcus Tullius Cicero (106 SM - 43SM) politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
4.      Al-Farabi (meninggal 950M), filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan bahwa : Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
5.      Immanuel Kant (1724 -1804), yang sering disebut raksasa pikir Barat, mengatakan : Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu: "apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika);
"apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika); "sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi).
6.       Rene Descrates mengatakan bahwa filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan bahwa Allah, manusia dan alam menjadi pokok penyelidikan.
7.      Langeveld mengatakan bahwa filsafat adalah berpikir tentang masalah final dan menentukan, yaitu masalah makna keadaan, Tuhan, kebebasan dan keadilan.
8.      N. Driyarkara mengatakan  bahwa filsafat adalah refleksi yang mendalam tentang penyebab ‘disana melakukan’, refleksi dan realitas (reality) jauh kedalam ‘mengapa’ penghabisan itu.
9.      Ir. Proedjawijatna mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk menemukan penyebabnya deras untuk segala sesuatu dengan pikiran belaka.
10.  Notonegoro mengungkapkan bahwa filsafat merupakan meneliti hal-hal yang menjadi objek inti dari sudut mutlak (di), yang tetap dan tidak berubah, yang disebut kuga alami.
11.  Prof. Dr. Fuad Hasan, guru besar psikologi UI, menyimpulkan: Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
12.  Drs H. Hasbullah Bakry merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
13.  Hasan Shadily (1984 : 9) mengatakan bahwa filsafat menurut asal katanya adalah cinta dan kebenaran. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat adalah cinta pada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan.
14.  Imam Barnadib (1994 : 11 – 12 ) menjelaskan filsafat sebagai pandangan yang menyeluruh dan sistematis. Menyeluruh karena filsafat bukanlah hanya pengetahuan, melinkan juga suatu pandangan yang dapat menembus sampai dibalik pengetahuan itu sendiri.
15.  Harun Nasution (1973 : 24) mengatakan bahwa filsafat adalaj berpikir menurut tata tetrtib (logika), bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma, serta agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan).
16.  Menurut Muhammad Noor Syam, filsafat adalah suatu lapangan pemikiran dan penyelidikan manusia yang amat luas (komprehensif). Filsafat menjangkau semua persoalan dalam daya kemampuan pikiran manusia dengan mencoba mengerti, menganalisis, menilai, dan menyimpulkan semua persoalan-persoalan secara mendalam.
17.  Harold Titus (1984) filsafat adalah analisis logis dari bahasan dan penjelasan tentang arti konsep. Filsafat juga merupakan suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi.


Daftar pustaka:
 Jalaludin dan Idi Abdullah (2012) FILSAFAT PENDIDIKAN Manusia, Filsafat dan Pendidikan, jakarta: rajagrafindo Persada


Tidak ada komentar:

Posting Komentar