Selasa, 29 November 2016

Pengamat: Salah Buat Kebijakan Pendidikan, Generasi Bisa Hancur


Senin, 28 November 2016 16:39

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Pengamat Pendidikan Kalbar, Dr Aswandi menyatakan perlu kajian lebih mendalam terhadap kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melakukan memoratorium penyelenggaraan ujian nasional (UN).
Akan tetapi, untuk penerapan penghapusan Unas ini menurut Aswandi tetap harus bertahap.
Tidak bisa langsung bombasitis diberlakukan ke semua sekolah  yang ada dan semua jenjang pendidikan.
"Harus diuji lebih dulu semisal ke sekolah-sekolah yang sudah mengejar standar nasional pendidikan, jangan langsung dilakukan kesemua sekolah dan tingkatan pendidikan yang ada," jelasnya.
Mengenai efisiensi, Aswandi menyampaikan bahwa jika hal itu hanya satu dasar pertimbangan saja.
Yang terpenting menurutnya adalah ketuntasan belajar harus terukur pencapaiannya. Semua upaya peningkatan dan perbaikan memerlukan pengujian atau penilaian.
"Jika mau menghapuskan UN sebaiknya evaluasi formatif difektifkan agar pencapaian pembelajaran tercapai. Jika evaluasi formatif tidak efektif dan UN ditiadakan, maka tunggu saja kehancuran pendidikan," tegas pengamat pendidikan Universitas Tanjungpura tersebut.
Bahkan ia jiga menyampai warning bahwa mendidik manusia tidak sama dengan memproduksi barang yang jika salah dengan mudah dibetulkan dan dirubah.
Menteri juga diharapkan harus bijak, tidak setiap kebijakan bisa tuntas dalam satu periode jabatan. Melainkan bisa dilanjutkan dan dikembangkan dengan pemegang jabatan selanjutnya.   
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa setiap kebijakan harus dibiasakan dimulai bertahap dan ada evaluasi. "Ini kan bukan membuat mesin atau barang yang mudah dibongkar pasang tapi mendidik manusia, jadi jika tidak hati-hati bisa fatal," pungkasnya.
Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2016/11/28/pengamat-salah-buat-kebijakan-pendidikan-generasi-bisa-hancur


Tidak ada komentar:

Posting Komentar