sebagai sumber pertama dan utama ajaran Islam,
menjelaskan bahwa kehadiran Tuhan ada dalam diri setiap insan. Kehadiran Tuhan
merupakan fitrah manusia sebagai kebutuhan hidup. Menurut Yusuf Musa dalam
Al-Qur’an wa al-Falsafah, keyakinan kaum Muslim kepada Allah sebagai Tuhan Yang
Maha Esa, Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, dan maha-maha lainnya merupakan
akidah Islamiyah tentang ketuhanan.
Akidah ini
menjelaskan bahwa Allah adalah pencipta yang tidak memiliki awal dan akhir.
Allah adalah Maha Kuasa dan Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di langit
dan bumi. Alam ini adalah ciptaan-Nya, yang diciptakan dari tidak ada.
Selanjutnya dijelaskan oleh Musa bahwa akidah Islamiyah ini apabila dilihat
dari sudut filsafat akan menemukan adanya dua wujud, yaitu wujud abadi dan
wujud zamani.
Wujud abadi ialah
wujud Yang Maha Sempurna secara mutlak. Sifat abadi dalam wujud ini adalah
pasti menurut akal. Hanya wujud inilah yang tidak mustahil menurut akal, karena
akal akan mengimajinasikan keabadian itu tanpa awal dan akhir, tanpa bagaimana
(kaifa), dan bandingannya dengan sesuatu yang lain. Adapun wujud zamani adalah
alam ini yang ada secara sementara.
Adanya alam terikat oleh zaman. Oleh
karenanya, zaman bukanlah sesuatu yang kekal. Keyakinan bahwa zaman itu abadi
merupakan kekacauan berpikir. Bagi kaum Muslim cukuplah mengetahui bahwa zaman
itu tidak abadi, karena zaman itu diadakan oleh wujud yang abadi, artinya zaman
memilii permulaan dan pengakhiran. Konsep ketuhanan dalam Islam merupakan dasar
keyakinan yang dijelaskan oleh Al-Qur’an yang membuat semua Muslim tidak ada
alasan untuk tidak mengetahuinya
17 Juni 2015 12:14:39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar