Rabu, 30 November 2016

Tuhan dalam Islam Al-Qur’an



 sebagai sumber pertama dan utama ajaran Islam, menjelaskan bahwa kehadiran Tuhan ada dalam diri setiap insan. Kehadiran Tuhan merupakan fitrah manusia sebagai kebutuhan hidup. Menurut Yusuf Musa dalam Al-Qur’an wa al-Falsafah, keyakinan kaum Muslim kepada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, dan maha-maha lainnya merupakan akidah Islamiyah tentang ketuhanan.
Akidah ini menjelaskan bahwa Allah adalah pencipta yang tidak memiliki awal dan akhir. Allah adalah Maha Kuasa dan Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Alam ini adalah ciptaan-Nya, yang diciptakan dari tidak ada. Selanjutnya dijelaskan oleh Musa bahwa akidah Islamiyah ini apabila dilihat dari sudut filsafat akan menemukan adanya dua wujud, yaitu wujud abadi dan wujud zamani.

Wujud abadi ialah wujud Yang Maha Sempurna secara mutlak. Sifat abadi dalam wujud ini adalah pasti menurut akal. Hanya wujud inilah yang tidak mustahil menurut akal, karena akal akan mengimajinasikan keabadian itu tanpa awal dan akhir, tanpa bagaimana (kaifa), dan bandingannya dengan sesuatu yang lain. Adapun wujud zamani adalah alam ini yang ada secara sementara.
 Adanya alam terikat oleh zaman. Oleh karenanya, zaman bukanlah sesuatu yang kekal. Keyakinan bahwa zaman itu abadi merupakan kekacauan berpikir. Bagi kaum Muslim cukuplah mengetahui bahwa zaman itu tidak abadi, karena zaman itu diadakan oleh wujud yang abadi, artinya zaman memilii permulaan dan pengakhiran. Konsep ketuhanan dalam Islam merupakan dasar keyakinan yang dijelaskan oleh Al-Qur’an yang membuat semua Muslim tidak ada alasan untuk tidak mengetahuinya
17 Juni 2015 12:14:39



Tidak ada komentar:

Posting Komentar