Sabtu, 10 Desember 2016

Ciri –Ciri Filsafat Dewasa Ini (Abad Xix Dan Xx )

     
Filsafat dewasa ini adalah pikiran-pikiran manusia yang tumbuh pada abad ke-19 dan ke-20. Pada peride ini filsafat makin berkembang, dan ditandai dengan kembangnya ilmu- ilmu, yang secara berangsur-angsur memisahkan antara filsafat dengan ilmu.[1] Pengertian science tidak hanya menunjukkan ilmu-ilmu kealaman saja, melainkan juga termasuk ilmu sosial, seperti sosiologi, psikologi, antropologi, dan psikologi sosial, sehingga akhirnya dibedakan antara natural sciences, dan social science
      Adapun ciri- ciri yang terjadi pada abad ke-19 harun hadiwijono yang dikutip oleh h. Burhanuddin salam , mengemukan sebagai berikut : 
1. Daerah tempat filsafat berkembang menjadi luas, termasuk Amerika dan uni soviet memberi sumbangannya. 
2.  Ilmu pengetahuan berkembang cepat sekali, terlebih-lebih lagi dalam bidang geologi, biologi dan kimia organis. 
3.   Produksi yang dihasilkan mesin-mesin sangat mengubah manusia dan memberikan  kepada manusia suatu kosepsi baru tentang kuasa dalam hubungan alam dan sekitarnya. 
4.       Baik bidang filsafat maupun dibidang politik ada suatu revolusi yang mendalam terhadap sistem-sistem tradisional dalam pemikiran, dalam politik dan ekonomi, yang mengakibatkan adanya serangan-serangan terhadap kepercayaan dan lembaga-lembaga yang hingga sekarang dipandang tak tergoyahkan. 
5.         Suatu faktor baru yang tampak pada zaman ini ialah dominasi jerman secara intelektual dimulai oleh kant. Idealisme  setelah kant dan yang kemudian, besar sekali pengaruhnya terhadap sejarah di jerman. 
6.    Pada abad ke-17 dikuasai oleh pemikiran galileo dan newton, maka pada abad ke-19 pengaruh darwin besar sekali. 

      Sebagaimana dikatakan diatas, bahwa pada abad ke-19 perkembangan ilmu pengetahuan banyak dipengaruhi oleh evolusi darwin.  Sebetulnya teori darwin baru sama sekali, namun merupakan suatu pengembangan dari pandangan-pandangan filosof sebelumnya heraclentos (500 SM) dengan panta rel-nya mengemukakan bahwa segala sesuatu yang akan berubah secara terus menerus, anaximander (610 -540 SM) menekankan pentingnya pertumbuhan biologis empedecles mengajarkan bahwa  kehidupan berkembang dari yang tidak sempurna kepada bentuk yang lebih sempurna. 
       Pada zaman modern muncul pandangn-pandangan naturaslitik seperti linnacusmemberikan sumbangan yang berharga kepada botani dengan sistem klasifikasinya yang terkenal. Kemudia Buffon percaya bahwa binatang secara langsung dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan lamarck (1744 – 1829 ) mengemukakan pandangannya  yang menekankan pentingnya adaptasi dari setiap organisme terhadap lingkungannya. 
Yang mempengaruhi pandangan darwin ialah lyell dan mahhus. Lyellmengemukakan bahwa didunia diciptakan bukan karena kekuatan supernatural melainkan karena cara geologisnya saja. Maltus dengan teorinya tentang penduduk, mengemukakan bahwa dimana-mana manusia dihadapkan kepada perjuangan untuk hidup, karena persedian makan secara ilmiah tidak akan mencukupi perkembangan jumlah penduduk secara ilmiah pula. 
      Dengan  teori evolusinya, darwin berpendapat bahwa kehidupan makluk hidup, berkembang dari species yang tidak sempurna kepada spesies yang kompleks, kepada kehidupan yang lebih tinggi dan yang sempurna. Dalam perjalanan menuju ke tingkat yang lebih tinggi itu berlaku rumus, “survival of the fiitest”, hanya yang kuat yang dapat hidup. 
Teori evolusi darwin memberi dorongan baru dalam studi sosiologi. Seperti kehidupan organisme yang ditentukan oleh lingkungannya, manusia dipandang sebagai bagian dari lembaga- lembaga sosial. 
            Makin banyak para ahli sosiologi menyadari bahwa lembaga-lembaga tersebut berada dalam perkembangan yang tidak ada wujudnya. Karena itu bukan sosiologi menurut pengikut darwin tidak berlaku hukum-hukum absolut yang pasti berlaku sepanjang masa. Teori itu nantinya banyak memberikan pengaruh terhadap pragmatisme dari jhon dewey



Diakses 21. 35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar