1). Ilmu pengetahuan adalah sebagian
pengetahuan bersifat koheren, epiris, sistematis, dapat diukur, dan dibuktikan.
Hal ini beda dengan iman, yaitu pengetahuan didasarkan atas keyakinan kepada
yang gaib dan pengahayatan serta pengalaman pribadi.
2). Ilmu pengetahuan berbeda dengan pengetahuan,
sebab ilmu pengetahuan tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan
satu putusan tersendiri, melainkan ilmu pengetahuanmenandakan seluruh
kesatuan ide yang mengacu ke objek (alam objek) yang sama dan saling berkaitan
secara logis. Oleh sebab itu, koherensi sistematik adalah hakikat
ilmupengetahuan.
3). Ilmu pengetahuan tidak memerlukan
kepastian lengkap berkenaan dengan masing masing penalaran perorangan, sebab
ilmu pengetahuan dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri
hipotesis-hipotesis dan teori teori yang belum sepenuhnya dimantapkan.
4). Berkaitan dengan konsep ilmu pengetahuan (pengetahuan
ilmiah) adalah ide bahwa metode metode yang berhasil dan hasil hasil yang
terbukti pada dasarnya harus terbuka kepada semua pencari ilmu.
5). Ciri hakiki dari ilmu ialah metodologi, sebab
kaitan logis yang dicari ilmu tidak dicapai dengan penggabungan tidak teratur
dan tidak terarah dari banyak pengamatan dan ide yang terpisah.
Setelah dipahami pengertian
Filsafat, pengertian Ilmu pengetahuan, dan pengertian Pengetahuan, maka
dapat disimpulkan bahwa Filsafat Ilmu pengetahuan adalah
kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan, sehingga
filsafat ilmupengetahuan dapat menjawab beberapa persoalan, seperti:
a. Persoalan dalam landasan dimensi Ontologis:
Artinya: persoalan tentang Objek apa yang ditelaah ?,
Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut ?, Bagaimana korelasi antara
objek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa, dan
mengindra) yang menghasilkan ilmu ? Dari landasan ontologis ini adalah dasar
untuk mengklasifikasi pengetahuan dan sekaligus bidang bidang ilmu.
b. Persoalan dalam landasan dimensi epistemologis
Artinya: persoalan bagaimana proses pengetahuan yang
masih berserakan dan tidak teratur itu menjadi ilmu ?. Bagaimana prosedur dan
mekanismenya ?. Hal hal yang harus diperhatikan agar dapat diperoleh
pengetahuan yang benar ?. Apa yang disebut kebenaran itu sendiri ?. Apa
kriterianya ?. Cara/ teknik/ sarana apa yang membantu manusia dalam mendapatkan
pengetahuan yang berupa ilmu ?.
c. Persoalan dalam landasan dimensi aksiologis
Artinya: persoalan untuk apa pengetahuan yang berupa
ilmu itu dipergunakan ?. Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut
dengan kaidah kaidah moral ?. Bagaimana penentuan objek yang ditelaah
berdasarkan pilihan pilihan moral ?. Bagaimana korelasi antara teknik
proseduran yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma norma
moral ?.
Sumber:
http://filsafat-unhi.blogspot.co.id/2015/02/filsafat-ilmu-pengetahuan.htmlDiakses
13 desember 2016 pukul 16.45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar