Masyarakat
modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih
untuk mengatasi berbagai masalah hidupnya, namun pada sisi lain ilmu pengetahuan
dan teknologi tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (ahlak) yang mulia.
Dunia modern saat ini, termasuk di indonesia ditandai oleh gejala kemerosotan
akhlak yang benar-benar berada pada taraf yang menghawatirkan. Kejujuran,
kebenaran, keadilan, tolong menolong dan kasih sayang sudah tertutup oleh
penyelewengan, penipuan, penindasan, saling menjegal dan saling merugikan.
Untuk memahami gerak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sedemikian itu, maka kehadiran agama sangatlah penting. Agama menjadi salah
satu faktor pendukung dan sangat utama dalam perkembangan ilmu. Merujuk pada
realita mengenai Indonesia yang memiliki penduduk (muslim) terbesar di dunia,
membuktikan bahwa posisi agama di Indonesia sangat penting.
Dalam masyarakat beragama (Islam), ilmu adalah bagian yang tak
terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan karena sumber ilmu yang hakiki adalah
dari Tuhan. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya
dibandingkan dengan mahluk yang lain, karena manusia diberi daya berfikir, daya
berfikir inilah yang menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi. Pada waktu
yang bersamaan, daya pikir tersebut menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan
dari keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan. Sehingga dia tidak hanya
bertanggung jawab kepada sesama manusia, tetapi juga kepada pencipta-Nya. Namun, perlu juga diingat bahwa
ikatan agama yang terlalu kaku dan tersetruktur kadang kala dapat menghambat
perkembangan ilmu. Karena itu, perlu kejelian dan kecerdasan memperhatikan sisi
kebebasan dalam ilmu dan sistem nilai dalam agama agar keduanya tidak saling
bertolak belakang. Disinilah perlu rumusan yang jelas tentang ilmu secara
filosofis dan akademik serta agama agar ilmu dan teknologi tidak menjadi bagian
yang lepas dari nilai-nilai agama dan kemanusiaan serta lingkungan. Ilmu Di
Dalam mengembangkan ilmu dan teknologi seharusnya bermanfaat mencari keredhaan
Allah. Ini hanya boleh dicapai melalui aplikasi agama dalam ilmu dan
teknologi . Maka langkah awal ialah agama perlu diintegrasi ke dalam ilmu dan
teknologi untuk memastikan ilmu dan teknologi tidak lari dari manfaat asal
kejadian manusia. Ini juga didorong oleh faktor bahwa agama itu tidak terikat
dengan ilmu dan teknologi.Agama mengajar seseorang untuk hidup bertujuan.
Tujuan beragama adalah untuk menjamin / mendapatkan kesejahteraan di akhirat
dalam kepatuhan di dunia. Setiap amalan yang dilakukan di dunia harus berada di
atas landasan yang diridhai oleh Allah. Telah dinyatakan dengan jelas dalam
Alquran bahwa manusia adalah khalifah Allah yang bertanggung jawab untuk
memelihara dan mengatur alam ini. Justru setiap urusan manusia harus
memelihara keharmonisan dan keseimbangan alam. Jika perkembangan ilmu dan
teknologi di atas landasan ini, maka sudah tentu perkembangan ilmu dan
teknologi tidak akan merusak bumi karena setiap perkembangan ilmu dan teknologi
dirancang dengan teliti. Seandainya ini terlalu bersifat idealistik, setidaknya
ia dapat meminimalkan dampak negatif yang timbul karena perkembangan ilmu dan
teknologi tersebut, pastinya dilakukan secara berhati-hati untuk memelihara
kepentingan alam
DAFTAR
PUSTAKA
Dina Amalina, http://dokumen.tips/science/ilmu-pengetahuan-filsafat-sains.html,
di akses pada 11 Desember 2015 pukul 11:18 WIB
Krisna
Amretasari, http://dokumen.tips/documents/perkembangan-ilmu-teknologi-dan-kebudayaan-terhadap-masa-depan-manusia.html, di akses pada 11 Desember 2015 pukul 11:33
Ayu Naoman, http://dokumen.tips/education/tantangan-dan-masa-depan-ilmu.html,
diakses pada 11 Desember 2015 pukul 11:42 WIB
Sumber: https://www.academia.edu/24112835/MAKALAH_FILSAFAT_TANTANGAN_MASA_DEPAN_ILMU
Diakses : tanggal 10
Desember 2016 pukul 22. 03
Oleh : R. Dinanisas
Rahma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar