Sabtu, 10 Desember 2016

Posisi Agama dalam Pengembangan ilmu

  
Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah hidupnya, namun pada sisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (ahlak) yang mulia. Dunia modern saat ini, termasuk di indonesia ditandai oleh gejala kemerosotan akhlak yang benar-benar berada pada taraf yang menghawatirkan. Kejujuran, kebenaran, keadilan, tolong menolong dan kasih sayang sudah tertutup oleh penyelewengan, penipuan, penindasan, saling menjegal dan saling merugikan. Untuk memahami gerak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian itu, maka kehadiran agama sangatlah penting. Agama menjadi salah satu faktor pendukung dan sangat utama dalam perkembangan ilmu. Merujuk pada realita mengenai Indonesia yang memiliki penduduk (muslim) terbesar di dunia, membuktikan bahwa posisi agama di Indonesia sangat penting.

Dalam masyarakat beragama (Islam), ilmu adalah bagian yang tak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan karena sumber ilmu yang hakiki adalah dari Tuhan. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibandingkan dengan mahluk yang lain, karena manusia diberi daya berfikir, daya berfikir inilah yang menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi. Pada waktu yang bersamaan, daya pikir tersebut menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dari keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan. Sehingga dia tidak hanya bertanggung jawab kepada sesama manusia, tetapi juga kepada pencipta-Nya. Namun, perlu juga diingat bahwa ikatan agama yang terlalu kaku dan tersetruktur kadang kala dapat menghambat perkembangan ilmu. Karena itu, perlu kejelian dan kecerdasan memperhatikan sisi kebebasan dalam ilmu dan sistem nilai dalam agama agar keduanya tidak saling bertolak belakang. Disinilah perlu rumusan yang jelas tentang ilmu secara filosofis dan akademik serta agama agar ilmu dan teknologi tidak menjadi bagian yang lepas dari nilai-nilai agama dan kemanusiaan serta lingkungan. Ilmu Di Dalam mengembangkan ilmu dan teknologi seharusnya bermanfaat mencari keredhaan Allah.  Ini hanya boleh dicapai melalui aplikasi agama dalam ilmu dan teknologi . Maka langkah awal ialah agama perlu diintegrasi ke dalam ilmu dan teknologi untuk memastikan ilmu dan teknologi tidak lari dari manfaat asal kejadian manusia. Ini juga didorong oleh faktor bahwa agama itu tidak terikat dengan ilmu dan teknologi.Agama mengajar seseorang untuk hidup bertujuan.  Tujuan beragama adalah untuk menjamin / mendapatkan kesejahteraan di akhirat dalam kepatuhan di dunia. Setiap amalan yang dilakukan di dunia harus berada di atas landasan yang diridhai oleh Allah. Telah dinyatakan dengan jelas dalam Alquran bahwa manusia adalah khalifah Allah yang bertanggung jawab untuk memelihara dan mengatur alam ini.  Justru setiap urusan manusia harus memelihara keharmonisan dan keseimbangan alam.  Jika perkembangan ilmu dan teknologi di atas landasan ini, maka sudah tentu perkembangan ilmu dan teknologi tidak akan merusak bumi karena setiap perkembangan ilmu dan teknologi dirancang dengan teliti. Seandainya ini terlalu bersifat idealistik, setidaknya ia dapat meminimalkan dampak negatif yang timbul karena perkembangan ilmu dan teknologi tersebut, pastinya dilakukan secara berhati-hati untuk memelihara kepentingan alam

DAFTAR PUSTAKA
Dina Amalina, http://dokumen.tips/science/ilmu-pengetahuan-filsafat-sains.html, di akses pada 11 Desember 2015 pukul 11:18 WIB

Krisna Amretasari, http://dokumen.tips/documents/perkembangan-ilmu-teknologi-dan-kebudayaan-terhadap-masa-depan-manusia.html, di akses pada 11 Desember 2015 pukul 11:33

Ayu Naoman, http://dokumen.tips/education/tantangan-dan-masa-depan-ilmu.html, diakses pada 11 Desember 2015 pukul 11:42 WIB

Sumber: https://www.academia.edu/24112835/MAKALAH_FILSAFAT_TANTANGAN_MASA_DEPAN_ILMU
Diakses : tanggal 10 Desember 2016 pukul 22. 03




Tidak ada komentar:

Posting Komentar