Teladan
dari Nabi Muhammad SAW
Semua manusia yang hidup di zaman ini,tidak lebih hebat dan lebih baik bila
dibandingkan dengan manusia di zaman dahulu,kita melihat nabi-nabi atau utusan
Allah,mereka telah diperlengkapi dengan Ruh Qudus,mukzizat atas seizin
Allah,dan mempunyai kharisma diri untuk memimpin umat ataupun menegur umat yang
mendustakan kebenaran Allah
begitu pula Nabi Muhammad,Penerima dan pendiri agama Islam dari sisi kehidupan
beliau,bila kita membaca dari sumber netral,ada hal-hal yang fantastis yang
mengisi hidupnya baik dari segi jasmani maupun spiritual,
hal-hal fantastis inilah yang dilihat ada unsur ghoib yang berperan didalamnya,dalam
keadaan baik maupun dalam keadaan terdesak(berperang) unsur-unsur ghoib ini
seolah-olah mengikuti(menyertai) dan menjamin keselamatannya
perbedaan kualitas diri inilah yang patut di telaah lagi oleh daya pikir kita
sekarang ini,bahwa kita harus mengambil sikap teladan baik mereka dalam
mengambil keputusan dan dalam melakukan tindakan segala hal
Ruh Qudus(muslim=malaikat gabriel) ;(Kristen=Roh Kebenaran) menyertai
orang-orang tertentu yang dipilihnya
itu adalah kuncinya,dalam segala hal kita harus menyertakan Ruh Kebenaran yang
ada didalam hati kita untuk menilai segala sesuatu,
dizaman ini sangat sukar apabila kita diperkuat oleh Ruh Qudus(meskipun bisa)
karena berbagai kegiatan,pekerjaan atau kesenangan kita yang membuat kita jauh
dari Ruh Qudus
namun dalam hal inipun muslim telah diberikan teladan oleh Nabi Muhammad,dimana
beliau ketika menjelang akhir hidupnya,ketika malaikat jibril tidak lagi
memperkuat beliau,Nabi Muhammad menyebut Allah dan meminta untuk di hubungkan
dengan Teman yang maha tinggi yaitu Isa a.s
Wahai Tuhan! Ampunilah saya, Kasihanilah saya dan hubungkan saya dengan Teman
yang Mahatinggi” (Shahih Bukhari no.1573).
Nabi Muhammad membutuhkan Isa a.s pada waktu tidak diperkuat oleh malaikat
jibril,begitu juga umat muslim yang sehari-harinya tidak diperkuat oleh Ruh
Qudus
Pada akhir hidupnya beliau memberikan pesan kepada umat muslim,selain
mempercayai Isa a.s sebagai nabi,juga sebagai teman Nabi Muhammad Yang Maha
Tinggi,sebagaimana Nabi Muhammad mengimani Isa a.s dan Allah saja ( dua pribadi
yang berbeda yang disebut sebagai kata-kata terakhirnya)
4.An-Nisaa' : 159
Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa)
sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi
terhadap mereka.
teman yang maha tinggi dan terkemuka di Akhirat
(muslim=isa a.s sebagai ? diakhirat) ;(kristen=Hakim akhirat)
pada akhirnya:
jalan keselamatan bagi Nabi Muhammad adalah beriman kepada Isa a.s(sebagai Yang
Maha Tinggi=?) dan Allah
bahan renungan:
apabila Isa a.s dikatakan sebagai Yang Maha Tinggi
Allah akan murka,namun Allah tidak murka atas perkataan Nabi muhammad ini
Sumber:
diakses 11 desember 2016 pukul
21.07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar