Sabtu, 10 Desember 2016

Idealisme Jerman


Di jerman muncul filosof- filosof  yang bermaksud meneruskan filsafat kant yaitu : ficte, f. Scelling, dan hegel. Namun filsafat meereka tidak utuh filsafat kant, malah mereka pada akhirnya mereka mempersoalkan metafisika. Maka mereka lebih dikenal dengan sebutan idealisme, karena memprioritaskan ide-ide. 
Dari ketiga tokoh diatas, hegel merupakan tokoh yang paling menonjol.Hegel menguraikan filsaafatnya dengan menggunakan metode dialetik. Dengan metode dialetiknya, hegel dapat menganalisis bahwa dalam kehidpuan sehari-hari dalam masyarakat terjadi dialetika. Kalau ada suatu kegiatan yang ekstrim kiri misalnya, maka akan timbul suatu kegiatan atau tindakan yang bertentangan dengan tindakan semula ekstrem kanan, yang pada akhirnya akan timbul kompromi, yang memudahkan antara ekstrem kiri dan ekstrem kanan. 
            Kalau kita telusuri filsafat sebelumnya, maka teori dialetika itu dapat berpengaruh dari aristoteles dan kant. Aristoteles sudah menggunakan teori dialetik tersebut dalam menguraikan etikanya. Menurut aristoteles, dalam kehidupan manusia akan mencapai kebahagiaan, kebahagiaan tersebut akan tercapai kalau manusia bertindak secara moderat, berdiri ditengah-ditengah, berusaha untuk mempersatukan antara ekstrem kanan dan ekstrem kiri. Begitu pla kant, jasanya dalam mensintesiskan mengenai sumbangan pengetahuan antara dua pandangan yang bertentangan antara empirisme dan rasionalisme. Maka dialetikahegel sebetulnya sebagai pengaruh dari aritoteles dan immanuel kant.       Dalam kemasyarakatan, ia termasuk salah seorang yang mempelopori perkembangan sosiologi kearah ilmu yang berdiri sendiri. Menurut hegel negara dan masyarakat hanya sebagai stadium atau tingkat-tingkat penjelmaan cita-cita manusia dalam perkembangan dialetisnya, sebagai cita-cita objektif manusia, yaitu cita-cita leluhur manusia tentang hukum, moral, kesusilaan. Cita-cita tersebut melalui berbagai perkemangan dalam sejarah, namun dapat diselidiki secara logis dengan metode berfikir yang dealektif. 

Yang dimaksud dengan perkembangan secara dialektif ialah perkembangan yang terjadi karena pertentangan-pertentangan suatu faktor yang pertama yang terjadi disebut these, akan menimbulkan faktor lain yang disebut anti these, sebagai penentangannya. Sebagai hasil penentangannya antara these dengan anti these, muncullah yang disbut synthese, yang merupakan perpaduan antara thesedan anti  these. Hasil synthese ini itu jelas akan memiliki beberapa ciri atau sifat-sifat dari these dan anti these. Setiap peristiwa dalam sejarah akan menimbulkan benih peristiwa lain yang bertentangan. Demikian pula pada hegel. 


Diakses 21. 38

Tidak ada komentar:

Posting Komentar