Sabtu, 10 Desember 2016

Fenomenologi

  
Fenomenologi mengemukakan bahwa kita harus memperkenalkan gejala-gejala dengan menggunakan intuisi. Kenyataan atau realisasi tidak harus didekati dengan argumen-argumen, konsep- konsep, dan teori umum, maupun dengan menggunakan pendekatan empiris seperti dengan observasi dan eksprimen. Didalam fenomenologi lebih menunjukkan suatu merode dalam filsafat dibandingkan dengan suatu ajaran. 
a.      Edmund hussert
Hussert mencoba menyususun metode yang menyikapkan seolah-olah memperlihatkan keadaan hakiki pada tiap-tiap objek pengetahuan yang mungkin ada, tanpa dicampuri dengan refleksi  dan pengetahuan serta pengalaman sedikitpun sebelumnya. Hussert mencoba menguraikan objek yang dilihatnya yang diluar dengan melepaskan pretensi, bahwa ia sanggup menerangkan segala sesuatu tentang objek tersebut, ia mengabaikan realisasi yang cocokdengan objek tersebut, ia juga melepaskan kepribadiannya yang sebelumnya dapat menghalangi untuk membuka tabir dari objek yang ia amati, ia mencoba melepaskan segala sesuatu yang bukan inti. 
Fenomenologi sanggup memberi bahan-bahan pengertian yang murni, yang perlu sebagai dasar bagi segala pemikiran filsafat oleh para penganutnya, fenomenologi dianggap sebagai ilmu dasar. 
Untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, ialah dengan menggunakan intuisi langsung, karena dapat dijadikan kriteria terakhir dalam filsafat. Jadi kesadaran harus dijadikan sebagai dasar filsafat. Menurut hussert fenomenologis sebenarnya merupakan teori tentang fenomena, ia mempelajari apa yang  tampak atau apa yang menampakkan diri atau fenomena. 
2.      Scheler 
Bagi scheler, metode fenomenologis sama dengan suatu cara tertentu untuk memandang realitas. Fenomenologi lebih merupakan sikap, bukan suatu prosedur khusus yang diikuti oleh pemikran (diskusi, induksi, observasi, dan lain-lain teknik bberfikir). Dalam sikap ini kita mengadakan hubungan langsung dengan realistis berdasarkan intuiasi. Dimana scheler menyebutkan hubungan tersebut dengan “pengalaman fenomenologis”. 
Menurut shceler ada tiga fakta yang memegang peranan penting dalam pengalaman fenomenologis, yaitu :
1.      Fakta natural. 
2.      Fakta ilmiah. 
3.      Fakta fenomenologis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar