Sabtu, 10 Desember 2016

Eksistensialisme


Eksistensialisme adalah filsafat yang memandang segala gejala dengan beroangka kepada eksistensi. Eksistensi adalah cara manusia berada didalam dunia. Cara berada manusia didunia, berbeda dengan cara beradanya benda-benda material. Keberadaan benda-benda material. Keberadaan benda-benda tersebut tidak sadar akan adanya dirinya tersebut, dan juga tidak akan komunikasi satu sama lainnya. Tidak demikian berada manusia didunia ini. Manusia berada bersama manusia, dan benda –benda itu akan berarti karena manusia. Eksistensialisme berasal dari pemikiran soren kierkegard
Bagi eksistensialisme, benda-benda materi, alam pisik, dunia yang terpisah dari manusia, tidak akan bermakna atau tidak akan mempunyai tujuan. Jadi dunia ini hanya akan bermakna karena manusia. Eksistensialisme mengakui bahwa apa yang dihasilkan ilmu pengetahuan adalah cukup asli, namun tidak memiliki makna kemanusiaan seara langsung. Demikian dikemukakan oleh kneller. 
Paham ini memeiliki pandangan yang berbeda-beda, namun ddemikian pandangan-pandangan tersebut memiliki beberapa persamaan diantaranya :
1.      Motif pokok ialah apa yang disebut dengan eksistensi, yaitu cara manusia berada. Hanya manusialah yang bereksistensi, eksistensi adalah cara khas manusia berada. Pusat perhatian ini ada pada mausia, karena itu bersifat humanis.
2.      Bereksistensi harus diartikan secara dinamis. Bereksistensi berarti berarti menciptakan dirinya secara aktif, bereksistensi berarti berbuat, menjadi, merencanakan. 
3.      Dalam filsafat eksitensialisme manusia dipandang sebagai terbuka. Manusia adalah relaitas yang belum selesai, yang masih harus dibentuk. Pada hakikatnya manusia terikat kepadadunia sekitarnya, terlebih  kepada manusia sesamanya. 
4.      Filsafat eksitensialisme memberikan tekan kepada pengalaman yang konkret, pengalaman yang eksistensial. 

Berbicara tentang nilai, eksistensialme menekankan kebebasan dalam tindakan. Kebebasan bukan tujuan atau cita-cita dalam dirinya sendiri, melainkan merupakan suatu potensial untuk suatu tindakan. Demikian kata martin buber, memang manusia meliki kebebasan untuk memilih sesuatu, tetapi menentukan pilihan antara pilihan-pilihan yang baik adalah yang paling sukar. Berbuat itu akan menghasilkan akibat, dimana seseorang harus menerima akibat-akibat tersebut sebagai pilihannya. 
      Mengenai teori pengetahuan, eksistensialisme banyak dipengaruhi oleh fenomenologis, suatu pandangan yang menggambarkan penampakan benda-benda dan peristiwa-peristiwa sebagaimana yang dinampakkan diri dari benda-benda tersebut terhadap kesadaran kita. Menurut eksistensialisme, pengetahuan kita tergantung kepada pemahaman kita tentang realitas, tergantung pada interpretasi kita tentang realistas. 



Diakses 21. 47

Tidak ada komentar:

Posting Komentar