Bahasa
Bahasa
memegang peranan penting dan suatu hal yang lazim dalam hidup dan kehidupan
manusia. Kelaziman tersebut membuat manusia jarang memerhatikan bahasa dan
menganggapnya sebagai suatu hal yang biasa, seperti bernapas dan berjalan.
Padahal bahasa mempunyai pengaruh-pengaruh yang luar biasa dan termasuk yang
membedakan manusia dengan yang lainnya. Hal ini senada dengan apa yang
diutarakan oleh Ernest Cassirer, sebagaimana yang dikutip oleh Jujun bahwa
keunikan manusia bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya, melainkan
terletak pada kemampuannya berbahasa. Oleh karena itu, Ernest menyebut manusia
sebagai Animal Symbolicum, yaitu makhluk yang mempergunakan simbol. Secara
generik istilah ini mempunyai cakupan yang lebih luas dari istilah homo sapiens
sebab dalam kegiatan berpikir manusia mempergunakan simbol.
Bahasa
sebagai sarana komunikasi antar manusia, tanpa bahasa tiada komunikasi. Tanpa
komunikasi, apakah manusia dapat bersosialisasi dan apakah manusia layak
disebut dengan makhluk sosial? Sebagai sarana komunikasi maka segala yang
berkaitan dengan komunikasi tidak terlepas dari bahasa, seperti berpikir
sistematis dalam menggapai ilmu dan pengetahuan. Dengan kata lain, tanpa
mempunyai kemampuan bahasa, seseorang tidak dapat melakukan kegiatan berpikir secara
sistematis dan teratur.
Dengan
kemampuan kebahasaan akan terbentang luas cakrawala berpikir seseorang dan
tiada batas dunia baginya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wittgenstein yang
menyatakan: “batas bahasaku adalah batas duniaku”. Melalui pernyataan ini
orang-orang berpikir (homo sapiens) akan bertanya dalam diri apa itu bahasa?
Apa fungsinya? Bagaimana peran bahasa dalam berpikir ilmiah?
Banyak
ahli bahasa yang telah memberikan uraiannya tentang pengertian bahasa. Sudah
barang tentu setiap ahli berbeda-beda cara menyampaikannya. Bloch dan Trager
mengatakan bahwa a language is a system of arbitrary vocal symbols by means af
which a social group cooperates (bahasa adalah suatu sistem simbol-simbol bunyi
yang arbitrer yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai alat untuk
berkomunikasi).
Senada
dengan definisi tersebut, Joseph Broam mengatakan bahwa a language is a
structured system of orbitrary vocal symbols by means of wich members of sosial
grup interact (Bahasa adalah suatu sistem yang berstruktur dari simbolsimbol
bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota sesuatu kelompok sosial
sebagai alat bergaul satu sama lain).
Sumber:
Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: PT Penerbit IPB Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar