Pengertian ilmu pengetahuan secara
umum adalah suatu sistem yang terdiri dari pengetahuan pengetahuan (ilmiah)
yang ditujukan untuk memperoleh kebenaran (ilmiah) dan sedapat mungkin untuk
mencapai kebahagiaan umat manusia.
Jenis dari ilmu pengetuan adalah
sistemnya.Pembedanya adalah kumpulan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran dan
sedapat mungkin untuk kebahagiaan umat manusia.
Ilmu pengetahuan ditinjau dari unsur unsurnya, yaitu
berupa:
a. Sistem
b. Pengetahuan (ilmiah)
c. Kebenaran
d. Kebahagiaan umat manusia
Jadi segi statika ilmu pengetahuan adalah:
Suatu sistem tertentu yang berupa pengetahuan
(ilmiah).
Sedang segi dinamika ilmu pengetahuan adalah:
1. Suatu usaha terus menerus untuk mencapai kebenaran
ilmiah.
2. Kebahagiaan umat manusia.
Jadi bila orang menggunakan istilah dasar dasar yang
statik dari ilmu pengetahuan, maka seakan akan orang terpaku perhatiannya pada
suatu kerangka dasar yang mau tidak mau harus dibuktikan dalam melakukan
kegiatan ilmiah.
Sedang istilah dasar dasar dinamik dari ilmu
pengetahuan adalah pedoman pedoman yang ada di depannya agar supaya orang tidak
tersesat dalam melakukan kegiatan ilmiah.
Sistem adalah suatu keadaan atau barang sesuatu
tertentu yang bagian bagiannya saling berhubungan secara fungsional dalam
rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Dasar dasar dinamik ilmu pengetahuan yang berupa:
Pedoman yang harus diikuti oleh seorang ilmuwan, dalam
usahanya untuk mencapai tujuan dari kegiatan ilmiah.
Tujuannya adalah kebenaran ilmiah yang sedapat mungkin
untuk mencapai kebahagiaan umat manusia.
Apakah yang dinamakan “kebenaran” ?.
Paham objektivisme mengatakan:
Kebenaran adalah keadaan yang menunjukkan kesesuaian
antara pikiran manusia tentang objeknya dengan keadaan yang senyatanya dari
objek tersebut.
Paham subjektivisme mengatakan bahwa kebenaran adalah:
Suatu proses yang menggambarkan bahwa dalam keadaan
terakhir yang menetukan kebenaran sesuatu pendapat adalah si subjek itu
sendiri.
Paham objektivisme juga disebut paham korespondensi
tentang kebenaran.
Sebab kebenaran adalah adanya kesesuaian antara
pikiran manusia tentang suatu objek tertentu dengan keadaan tertentu dari objek
itu.
Jadi, yang menentukan benar atau tidaknya adalah objek
yang bersangkutan.
Sedang paham subjektivisme bahwa yang benar adalah:
Ditentukan oleh pendapat manusia atau subjek yang
bersangkutan.
Jadi paha subjektivisme dapat dibedakan menjadi
dua(2), yaitu:
a.
Paham
konsistensi atau paham logik atau paham koherensi.
b.
Paham
pragmatik.
Berikut adalah apa yang dinamakan “kebahagiaan” ?
Kebahagian di sini tentu terkati dengan tujuan akhir
yang hendak dicapai manusia di dunia ini.
Maka apakah mungkin manusia selama hidup di dunia ini
dapat mencapainya.
Pertanyaan dimaksud ada dua pendapat, yaitu:
a.
Manusia
semasa hidup di dunia tidak akan dapat mencapai kebahagiaan.
b.
Manusia
dalam hidup di dunia bila sungguh sungguh akan dapat mencapai kebahagiaan
(dalam arti kesejahteraan rohani dan jasmani).
Jadi kebahagian yang merupakan paduan/ sintetik adalah
merupakan suatu suasana percampuran antara keadaan yang bersifat subjektif
dengan keadaan yang bersifat objektif yang menghasilkan suatu keharuan.
Hal ini disadari karena kebahagiaan adalah masalah
pribadi yang merupakan campuran tersebut di atas dan menimbulkan keharuan pada
masing masing pribadi.
Sumber:
http://filsafat-unhi.blogspot.co.id/2015/02/filsafat-ilmu-pengetahuan.htmlDiakses
13 desember 2016 pukul 16.45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar