Sabtu, 10 Desember 2016

Menjawab Tantangan dan Menatap Masa Depan Ilmu


Kemajuan ilmu dan teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya telah menimbulkan keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Ibarat cerita raja midas yang menginginkan setiap yang disentuhnya menjadi emas, ternyata ketika keinginan dikabulkan dia tidak semakin senang tetapi justru menjadi sebaliknya.
John Naissbitt mengatakan bahwa, era informasi menimbulkan gejala mabuk teknologi, yang ditandai dengan beberapa Indikator, yaitu; 1) Masyarakat lebih menyukai penyelesaian masalah secara kilat; 2) masyarakat takut dan memuja teknologi; 3) masyarakat mengaburkan antara yang nyata dan yang semu; 4) masyarakat menerima kekerasan sebuah hal yang wajar; 5) masyarakat mencintai teknologi dalam bentuk mainan; 6) masyarakat menjalani kehidupan yang berjarak dan terenggut.
Naisbitt ingin mengingatkan bahwa, ketika manusia mulai memuja dan menjadikan teknologi sebuah patron tunggal dalam menjalani kehidupan, maka yang sebenarnya terjadi adalah ilmu itu telah kehilangan ruh fundamentalnya, karena Ilmu telah mengeliminir peran manusia dan menjadikan manusia sebagai budaknya.
Dengan demikian, Ilmu memerlukan sebuah instrument agar mampu menempatkan ilmu tetap pada tempatnya, dan instrument itu adalah filsafat. filsafat yang kemudian mengembalikan ruh dan tujuan luhur Ilmu, agar Ilmu tidak menjadi boomerang bagi kehidupan umat manusia. Di samping itu, salah satu tujuan filsafat ilmu adalah mempertegas bahwa Ilmu dan perkembangannya merupakan sebuah instrument, bukan Tujuan. 

            Kemajuan Ilmu seiring perjalanannya, membuat manusia ingin mendapatkan segala apa yang diinginkan. Sehingga, kemajuan ilmu menjadi sebuah komoditas untuk dapat meraih segala keinginanya secara instant.

Sumber: http://younaitspepunm.blogspot.co.id/2013/02/tantangan-masa-depan-ilmu-pengetahuan.html

Diakses : 10 desember 2016 pukul 22.47

Tidak ada komentar:

Posting Komentar