Menurut
seorang ahli filsafat Amerika, Brubachen (Arifin.
1993: 3), filsafat pendidikan adalah seperti menaruh sebuah kereta didepan
seekor kuda, dan filsafat dipandang sebagai bungan, bukan sebagai akar tunggal
pendidikan. Filsafat pendidikan itu berdiri secara bebas dengan memperoleh
keuntungan karena punya kaitan dengan filsafat umum. Kendati kaitan ini tidak
penting, tapi yang terjadi ialah suatu keterpaduan antara pandangan filosofi
dengan filsafat pendidikan, karena filsafat sering diartikan sebagai teori
pendidikan dalam segala tahap.
Untuk
mendapatkan pengertian filsafat pendidika yang lebih sempurna (jelas), ada
baiknya kita melihat beberapa konsep mengenai pengertian pendidikan itu
sendiri. Pendidikan adalah bimbingan secara sadar dari pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya manusia yan
memeiliki kepribadian yang utama dan ideal. Yang dimaksud kepribadian utama
atau ideal adalah kepribadian yang memiliki kesadaran moral dan siakap mental
secara teguh dan sungguh-sungguh memegan dan melaksanakan ajaran atau
prinsip-prinsip nilai (filsafat) yang menjadi pandangan hidup secara individu,
masyarakat maupun filsafat bangsa dan negara.
Dalam
pandangan Jhon Dewey, pendidikan adalah sebagai proses pembentukan kemampuan
dasar yang fundamental, yang menyangkut: daya pikir (intelektual) maupun daya
rasa (emosi) manusia (Arifin,1987: 1). Dalam hubungan ini, Al-Syaibani
menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam
kehidupan pribadinya sebagai dari kehidupan masyarakat dan kehidupan alam
sekitar (Al-Syaibani:1979;399).
Lebih
lanjut, Soegarda Porwakawatja menguraikan bahwa pengertian pendidikan dalam
arti yang luas sebagai semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk
mengalihkan pengetahuan, pegalaman, kecakapan, dan keterampilannya kepada
generasi muda, sebagai usaha menyiapkan generasi muda agar dapat memahami
fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani. Upaya ini dimaksudkan agar dapat
meningkatkan kedewasaan dan kemampuan anak untuk memikul tanggung jawab moral
dari segala perbuatannya (Poerwakawata, 1976: 214). Proses pendidikan adalah
proses perkembanagn yang berketujuan. Dan tujuan dari proses perkembangan itu
secara alamiah adalah kedewasaan, kematangan dari kepribadian manusia. Dengan
demikian, jelasalah bahwa pengertian pendidikan itu erat kaitannya dengan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan manusia.
sumber:(Filsafat
Pendidikan, Prof. Dr. H. Jalaluddin & Prof. Dr. Abdullah Idi, M. Ed.
hlm,19-21)
sumber : http://nasrudin11.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-filsafat-pendidikan-oleh.html
diakses pukul 21. 09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar