Jumat, 02 Desember 2016

Rusak dan Bobroknya Pendidikan di Indonesia




Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam kehidupan seseorang, karena tanpa pendidikan sulit bagi seseorang untuk mengikuti perkembangan jaman yang begitu pesat. Sejak reformasi bergulir hingga saat ini, pendidikan di Indonesia bukan mengalami kemajuan akan tetapi kemunduran 10-15 tahun kebelakang.
Anak-anak sekarang banyak yang tidak tahu nama pahlawan, nama provinsi, hari-hari nasional, nama sungai yang ada di Indonesia dll, yang membuat kita tidak mengerti sebenarnya apa yang di pelajari mereka di sekolah. Kenakalan remaja 10-15 tahun lalu adalah kenakalan anak sekolah yang lumrah, tapi sekarang sudah menjadi sebuah kenakalan kriminal yang berani menghilangkan nyawa seseorang
. Contoh terakhir dua SMU di Jakarta yang sebelumnya juga sudah banyak yang meregang nyawa akibat aksi koboi para siswa dari tingkat SD sampai Universitas, dan yang kadang buat kita miris adalah para mahasiswa yang katanya tingkat intelektualnya tinggi masih juga suka tawuran dan yang membuat tambah miris adalah tawuran sesama almamater yang berujung perusakan di tempat dia menuntut ilmu juga.
Selain rusaknya moral para pelajar kita, saat ini para pendidik/guru juga sudah tidak perduli lagi dengan mutu dan kualitas hasil didikan mereka. Saat ini para pendidik sudah berorientasi pada komersialisasi pendidikan sebab menurut mereka sudah bukan jaman-nya lagi seperti Oemar Bakri. Pendidikan sekarang makin lama semakin mahal yang punya dana lebih maka akan dapat pendidikan yang layak. Dalam beberapa tahun belakangan ini untuk masuk sebuah sekolah negeri maka seorang wali murid bisa mengeluarkan dana 5 juta keatas untuk sekolah negeri yang semi favorit dan jika ada sekolah negeri yang sudah menerapkan RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) maka bisa dua kali lipat dana yang harus di setorkan.
Oleh sebab itu saat ini banyak sekolah negeri yang berlomba-lomba mendapatkan predikat RSBI sebab hal tersebut merupakan lahan bisnis yang menggiurkan padahal sekolah negeri bagi kalangan menengah ke bawah merupakan sarana pendidikan yang masih dapat di jalani agar supaya anak-anak mereka bisa lebih maju daripada orang tua-nya. Dari pemaparan di atas sebenarnya yang paling bertanggung jawab adalah pemerintah yang tidak bisa mengelola sistem pendidikan nasional. Jangan merasa gengsi mengadopsi cara pendidikan jaman orde baru kalau memang itu bagus.
Sebagai contoh, di era 90-an banyak pelajar dari luar negeri terutama Asean yang menuntut ilmu di Indonesia, tapi sekarang justru sebaliknya, kalau tidak sekolah di Malaysia atau Singapore maka akan ketinggalan, oleh sebab itu sistem pendidikan kita tertinggal 10-15 tahun lalu. Untuk mengembalikan kejayaan pendidikan Indonesia seperti yang lalu di perlukan kerja keras dan komitmen dari para pendidik di negeri ini dan kita berharap bahwa di pemerintahan baru setelah 2014 sebagai titik awal kebangkitan dunia pendidikan Indonesia baik secara kualitas, moral dan akhlak yang baik, amin.

Sumber: http://www.kompasiana.com/samarief/rusak-dan-bobroknya-pendidikan-di-indonesia_5517d831813311b5689de5d2

diakses pada tanggal 02 Desember 2016 pukul 20. 45 WIB 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar