Serang,fesbukbantennews
(12/4/2015) – Partisipasi pendidikan di Banten masih rendah. Selain masalah
ekonomi masyarakat, juga akses menuju sekolah yang buruk. Seperti yang terjadi
di kawasan Lebak, Banten. Pernyataan tersebut diungkapkan Isti, salah seorang
peserta diskusi Masa Depan Pendidikan di Banten yang diselenggarakan di rumah
dunia, Sabtu (11/4/2015) siang kemarin.
Dalam acara
yang dimoderatori Boyke Pribadi dengan nara Sumber Rektor Untirta, Soleh
Hidayat, Rektor UNBAJA Herman Haeruman, Rektor Unsera Hamdan, dan Ketua STIE
Banten Taufik, Isti, Mahasiswa UPI Kota Serang juga mengatakan,bahwa guru-guru
di Banten kurang melakukan inovasi dalam hal mengajar.”kurang ada inovasi dalam
pengajaran, ” kata mahasiswi tersebut.
Sementara,
Haris, mahasiswa IAIN SMH Banten mengungkapkan, bahwa banyak dosen di kampusnya
mempunyai pekerjaan di berbagai kampus.” sehingga dosen tersebut melupakan
kewajiban utamanya,” kata Haris.
Rektor
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Sholeh Hidayat mengatakan, perguruan tinggi
yang ada harus menjadi pilihan masyarakat Banten.
“Alasan
geografis, bahwa kita dari jakarta atau sumatra, ada sebuah tantangan baru,
bagaimana bisa bisa menyediakan pelayanan, ibarat restoran memberikan layanan
yang baik. Sehingga Perguruan Tinggi yang ada harus menjadi pilihan masyarakat
Banten,” ungkap Sholeh.
Hal ini dikarenakan, kata Sholeh, tiap tahun masiswa yang masuk perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN di Untirta pada tahun 2014 untuk masyarakat Banten hanya berkisar 15-20 persen. Sehingga ada sekitar 80 persen ladang bagi Perguruan Tinggi swasta yang saat ini terus berkembang.
“Dengan kekuatan yang kita miliki. Ketersediaan ruangan bagi mahasiswa, bagaimana untuk menyediakan layanan pendidikan bagi masyarakat terus ditingkatkan. Dan tidak menyelenggarakan pendidikan asal-asalan,” jelas Sholeh.(LLJ)
Sumber: http://fesbukbantennews.com/rendah-partisipasi-pendidikan-di-banten/
Diakses 03 Desember 2016 pukul 20. 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar