Kesalahan terbesar sekali dari
sistem pendidikan di Indonesia adalah ujian pelajaran ditetapkan dengan test
tertulis bukan test lapangan apalagi test fisikalist. Pelajar disibukkan dgn
ulangan tertulis, otaknya penuh dengan kata, kalimat, angka dan peristiwa juga
fakta-fakta yang mesti dibenamkan separuh mati siang dan malam menghafal
kalimat-kalimat mati kedalam benaknya yang milyaran neuron-neuron. Padahal dia
mesti menghadapi peristiwa dan kondisi yang berbeda dalam hidupnya.
Maka pelajar kita hanya
disiapkan untuk menjadi manusia ensiklopedia bukan manusia yang siap hidup dan
berkarya nyata. Apakah teks-teks yang terdapat dalam buku pelajaran bisa
menghidupi dirinya? TIDAK. Dia hidup dengan kedua tangannya dan kedua kakinya,
bukan fakta-fakta dalam otaknya.
Sayang sekali kalau milyaran
neuron otak dimanfaatkan hanya untuk menyimpan huruf-huruf mati.. Kenapa mesti
lulus dgn nilai-nilai hasil ujian tertulis bukan ujian praktek maupun ujian
pengamatan observasi ataupun ujian keolahragaan fisik.
Saran saya: segera robah
standart kelulusan anak didik kita atau yang dihasilkan hanya lulusan pelajar
bertungkai kaki lemah, berbahu loyo, bermata sayu, bergerak lamban, bermental
mejakursi dan mersemangat korupsi sibuk hitung uang dibalik meja.
Sumber: https://hariharihariyadi.wordpress.com/2008/05/12/kekeliruan-dan-kesalahan-fatal-dari-dunia-pendidikan-indonesia/
Diakses tanggal 02 Desember
2016 pada pukul 20.16 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar